Page 18 - Flipbook Ernawati
P. 18

14







                            tujuannya,  dia  mengalami  aneka  kesalahpahaman  dalam  perjuangan  untuk
                            menanggulangi rintangan-rintangan ini.
                        c)  Resolusi atau denouement hendaklah muncul secara logis dari apa-apa yang
                            telah  mendahuluinya  di  dalam  komplikasi.  Titik  batas  yang  memisahkan
                            komplikasi  dan  resolusi,  biasanya  disebut  klimaks  (turning  point).  Pada
                            klimaks itulah terjadi perubahan penting mengenai nasib sang tokoh. Kepuasan
                            para penonton terhadap suatu cerita tergantung pada sesuai-tidaknya perubahan
                            itu dengan yang mereka harapkan.
                             Pengarang  dapat  mempergunakan  teknik  flashback  atau  sorot  balik  untuk
                        memperkenalkan penonton dengan masa lalu sang pahlawan, menjelaskan suatu
                        situasi, atau untuk memberikan motivasi bagi aksi-aksinya
                        4.  Memahami Bentuk Drama
                               Pada umumnya, drama mempunyai dua arti, yaitu drama dalam arti luas dan
                        drama dalam arti sempit. Dalam arti luas, drama adalah semua bentuk tontonan
                        yang mengandung cerita yang dipertunjukkan di depan orang banyak. Dalam arti
                        sempit, drama adalah kisah hidup manusia dalam masyarakat yang diproyeksikan
                        ke atas panggung. Dalam pengertian kita sekarang, yang dimaksud drama adalah
                        cerita yang diperagakan di panggung berdasarkan naskah.
                               Menganalisis  drama  melalui  identifikasi  drama  adalah  mencirikan  atau
                        menggolongkan/mengklasifikasikan  drama  berdasarkan  aspek  aspek  yang  ada.
                        Adapun  klasifikasi  drama  adalah  sebagai  berikut.  Berdasarkan  penyajian  lakon,
                        drama dapat dibedakan menjadi sepuluh jenis, yaitu sebagai berikut.
                        a)  Tragedi, yaitu jenis teks yang bercerita tentang kisah yang penuh kesedihan.
                            Pemeran  utama  dari  awal  cerita  sampai  akhir  cerita  selalu  mengalami
                            kegagalan  dalam  memperjuangkan  nasibnya.  Contoh:  Kapai-kapai  karya
                            Arifin C. Noer.
                        b)  Komedi,  yaitu  jenis  teks  yang  bersifat  menghibur.  Jenis  teks  ini  masih
                            mempertahankan aspek-aspek dramatik seperti latar, alur, konflik, dan lakon.
                            Pada umumnya, drama ini ditutup dengan akhir yang bahagia (happy ending).
                            Contoh: Orang Kaya Baru karya N. Riantiarno.
                        c)  Tragikomedi, yaitu jenis teks yang memadu unsur-unsur antara tragedi  dan
                            komedi.  Artinya,  drama  tersebut  ingin  mengungkapkan  peristiwa  tragis
                            (sedih), tetapi ditampilkan dalam gaya lucu, atau sebaliknya. Contoh: Opera
                            Kecoa karya N. Riantiarno.
                        d)  Melodrama,  yaitu  jenis  teks  yang  menampilkan  lakon  tokoh  sentimental,
                            mendebarkan, dan mengharukan. Tokoh-tokoh dalam melodrama merupakan
                            tokoh hitam putih. Maksudnya, tokoh yang jahat selamanya akan jahat, tokoh
                            yang baik selamanya.Contoh: Opera Primadona karya N. Riantiarno.
                        e)  Dagelan, yaitu jenis teks yang memiliki lakon lawakan atau jenaka. Tujuan
                            utama dagelan adalah membuat orang tertawa. Contoh: Srimulat.
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23