Page 17 - Flipbook Ernawati
P. 17
13
c) Tempat Naskah Drama di Karang
Tempat atau kondisi alam dimaksudkan bahwa naskah drama yang dikarang
oleh seorang yang hidup di daerah agraris sedikit banyak akan berbeda dengan
naskah drama yang dikarang oleh penulis yang terbiasa hidup di daerah gurun.
3. Memahami Struktur Drama
Seperti juga bentuk-bentuk sastra lainnya, sebuah cerita drama pun harus
bergerak dari suatu permulaan, melalui suatu bagian tengah, menuju suatu akhir.
Ketiga bagian itu diapit oleh tiga bagian penting lainnya, yakni prolog, dialog, dan
epilog.
a) Prolog adalah kata-kata pembuka, pengantar, ataupun latar belakang cerita,
yang biasanya disampaikan oleh dalang atau tokoh tertentu.
b) Epilog adalah kata-kata penutup yang berisi simpulan atapun amanat
Adapun ketiga bagian itu adanya dalam dialog, yang meliputi bagian orientasi,
komplikasi, dan resolusi (denouement). Bagian-bagian itu terbagi dalam babak-
babak dan adegan-adegan. Satu babak biasanya mewakili satu peristiwa besar
dalam dialog yang ditandai oleh suatu perubahan atau perkembangan peristiwa yang
dialami tokoh utamanya. Adapun adegan hanya melingkup satu pilahan- pilahan
dialog antara beberapa tokoh. Dialog adalah bagian dari drama yang berupa
percakapan atau obrolan antara satu tokoh dan tokoh yang lain. Dialog juga
merupakan bagian yang sangat dominan dalam drama.
Struktur drama
Prolog Dialog Epilog
Orientasi Konflik Resolusi
Bagan 2.4 Struktur Drama
a) Orientasi sesuatu cerita menentukan aksi dalam waktu dan tempat;
memperkenalkan para tokoh, menyatakan situasi sesuatu cerita, mengajukan
konflik yang akan dikembangkan dalam bagian utama cerita tersebut, dan ada
kalanya membayangkan resolusi yang akan dibuat dalam cerita itu.
b) Komplikasi atau bagian tengah cerita, mengembangkan konflik. Sang
pahlawan atau pelaku utama menemukan rintangan-rintangan antara dia dan