Page 104 - modul pelatihan meri
P. 104
Kemampuan berfikir kritis sangat di perlukan agar siswa
mampu menghadapi perubahan pada dunia pendidikan mendatang.
Berfikir kritis merupakan hal yang sangat penting karena berpikir
kritis dapat menumbuhkan kemampuan siswa dalam mengambil
keputusan rasional tentang apa yang harus dilakukan. Menurut
Zamroni dan Mahfudz,( 2009) Berpikir kritis dapat ditingkatkan
melalui empat cara yakni: pertama dengan menggunakan model
pembelajaran, kedua pemberian tugas yang mengkritisi, ketiga
penggunaan cerita dan yang keempat penggunaan model pertanyaan
Socrates. Model pembelajaran dapat meningkatakan kemampuan
berpikir kritis namun tidak semua model pembelajaran dapat
meningkatkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan berpikir
kritis paling tidak mengandung tiga proses antara lain, pertama
penguasaan materi, kedua internalisasi dan ketiga transfer materi pada
kasus yang berbeda. Menurut Potter, (2010: 6) ada tiga alasan
keterampilan berpikir kritis diperlukan. Pertama, adanya ledakan
informasi. Kedua, adanya tantangan global. Ketiga, adanya perbedaan
pengetahan warga negara. Penggunaan teknologi informasi dalam
proses pembelajaran sudah bukan hal yang asing pada saat ini akibat
dari pandemic Covid – 19 semua pembelajaran dialaihkan melalui
daring, mulai dari penyampaian materi, diskusi maupun ujian sekolah
semua menggunakan teknologi pembelaran daring.
Dengan adanya kegiatan pembelajaran secara daring guru
maupun siswa di tuntut untuk menguasai bidang teknologi sebagai
penyalur dalam proses pembelajaran tersebut. Penggunaan media
maupun model pembelajaran yang di gunakan harus mumpuni agar
proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Penggunaan media
seperti video atau animasi dapat meningkatkan pemahaman siswa
dalma proses pembelajaran, selain itu pertanyaan kepada siswa yang
96 Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis ‘TPACK’