Page 10 - E-MODUL BERBASIS KEARIFAN LOKAL
P. 10
A. Pengertian zat aditif
Kita sering mengkonsumsi makanan kemasan yang dibeli di warung, pasar
atau supermarket. Untuk menarik minat pembeli, produsen menambahkan
bahan-bahan ke dalam produk olahannya atau dicampur dengan zat aditif
makanan.
Bahan aditif makanan sering disebut bahan tambahan pangan, yaitu suatu
bahan yang sengaja ditambahkan ke dalam produk olahan guna menambah cita
rasa, tampilan, warna atau daya simpan produk tersebut.
Di Indonesia, pemakaian zat aditif diatur oleh Depertemen Kesehaan
sedangkan pengawasannya dilakukan oleh Direktorat Jendral Pengawasan Obat
dan Makanan (Dirjen POM).
Fungsi zat aditif diantaranya sebagai pewarna, penyedap rasa dan aroma,
antioksidan, sekuentran ( sebagai pengikat logam), pemanis, pengasam,
pengembang adonan dan pengawet.
Pemberian zat aditif pada makanan bertujuan:
a. Untuk mempertahankan nilai gizi makanan karena selama proses
pengolahan makanan, ada zat gizi yang rusak atau hilang
b. Agar makanan lebih menarik
c. Agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga
d. Untuk konsumsi sebagian orang tertentu yang memerlukan diet
e. Agar makanan lebih tahan lama disimpan