Page 21 - Monitoring Isu 4-10 April 2022
P. 21

ISU
                                                                                                                                                                                    2










            KRONOLOGIS









            DUKUNG INPRES PERCEPATAN





            PENGGUNAAN PRODUK







            DALAM NEGERI





















            (2/4) - Presiden Joko Widodo telah menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) untuk

            mempercepat penggunaan produk dalam negeri. Masyarakat pun mengapresiasi

            keluarnya peraturan tersebut sebagai bentuk keberpihakan dan perhatian pemerintah

            kepada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).



            Instruksi Presiden yang dikeluarkan oleh Presiden Joko Widodo pada 30 Maret 2022 berisi

            soal Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri dan Produk Usaha Mikro,


            Usaha Kecil dan Koperasi patut kita berikan apresiasi setinggi-tingginya. Pasalnya Inpres

            tersebut diterbitkan dalam rangka meningkatkan kesadaran untuk bisa berbangga diri

            mengenakan produk buatan Indonesia.








            (31/3) - Luhut Binsar Pandjaitan selaku menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan

            Investasi mengapresiasi hal tsb dengan langsung mengupayakan adanya sinergitas antara

            berbagai kementerian dan berbagai lembaga. Mulai dari Pemerintah Daerah hingga BUMN

            turut melaksanakan Inpres tersebut. Salah satu manfaat yang bisa diperoleh dari terbitnya

            Inpres itu adalah, kita bisa langsung meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.



            Pemerintah langsung menargetkan adanya belanja Pemerintah untuk Produk dalam

            Negeri (PDN) sebesar Rp 400 triliun pada tahun 2022 ini, bahkan ada pula rencana untuk


            terus meningkatkannya hingga mencapai Rp 500 triliun di bulan April nanti. Dengan target

            tersebut, bisa dikatakan pertumbuhan ekonomi nasional akan langsung meningkat sekitar

            1,67 hingga 1,71 persen dengan perkiraan pembukaan lapangan pekerjaan sekitar 2 juta.



            Tidak hanya itu, manfaat dari digalakkannya belanja Produk Dalam Negeri (PDN) ini adalah

            peluang permintaan di pasar pada PDN bisa semakin meningkat, otomatis nanti akan ada

            penguatan suplai juga melalui pengembangan berbagai industri dan adanya investasi

            baru. Di era yang sudah serba digital seperti sekarang ini tentunya masyarakat juga akan

            jauh lebih tertarik apabila promosi seluruh PDN bisa dijangkau, salah satunya adalah

            dengan memanfaatkan kemajuan teknologi.




            Selain itu transparansi dari tindakan pembelian PDN juga harus benar-benar dijamin

            dan juga terlindungi keasliannya. Untuk itu Pemerintah juga sudah menyiapkan adanya

            e-Katalog LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah), yang di

            dalamnya akan berisi banyak sekali pilihan produk dari UMKM dan dikabarkan saat ini

            sudah terdaftar sekitar 200 ribu produk. Target Pemerintah pada akhir tahun 2022 bahkan

            mencapai sekitar 1 juta produk yang terdaftar dalam e-Katalog tersebut sehingga akan jauh

            lebih mempermudah seluruh masyarakat bisa menjalankan upaya Pemerintah untuk cinta


            produk dalam negeri ini.


            Di samping itu, untuk minimalisasi adanya suatu kecurangan atau pelanggaran dan juga


            untuk memperkuat adanya kepastian dasar hukum, maka berbagai pihak juga telah

            disiapkan oleh Pemerintah seperti BPKP, Kejaksaan Agung, LKPP hingga Polri yang akan

            menjadi tim pengawas dan melakukan pendampingan dalam pelaksanaan belanja PDN

            tersebut.



            Tentunya kebijakan yang dikeluarkan ini adalah salah satu upaya untuk menjawab

            banyak tentangan di luar yang selalu mengatakan bahwa Pemerintah sekarang hanya

            mengandalkan produk impor dari luar negeri saja. Perlahan Pemerintah akan terus

            menerus mulai menekan dan membatasi produk impor supaya industri dalam negeri

            sendiri juga turut berkembang.












                     21
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26