Page 9 - MATERI AJAR UNTUK BAHAN EBOOK_Neat
P. 9

6






                          2.  Periode sesudah kemerdekaan (1945 – sekarang)
                              a.  Periode 1945 – 1950
                                  Pemikiran  HAM  pada  periode  awal  pasca  kemerdekaan,  masih
                                  menekankan pada hak untuk merdeka, hak kebebasan untuk berserikat
                                  dan  berkumpul  melalui  organisasi  politik,  dan  hak  kebebasan  untuk
                                  menyampaikan pendapat terutama di parlemen.Legitimasi HAM secara
                                  formal  tercantum  dalam  UUD  NRI  tahun  1945  dan  Maklumat
                                  Pemerintah 3 November 1945. Legitimasi HAM tersebut memberikan
                                  keleluasaan kepada rakyat untuk mendirikan partai politik.

                              b.  Periode 1950 – 1959
                                  Periode  ini  dikenal  sebagai  masa  pemerintahan  parlementer  yang
                                  menganut  prinsip  demokrasi  liberal.  Sejalan  dengan  prinsip  tersebut,
                                  implementasi  pemikiran  HAM  pada  periode  ini  lebih  memberi  ruang
                                  bagi perkembangan lembaga demokrasi, seperti :
                                  a)  kemunculan partai politik dengan beragam ideologi.
                                  b)  adanya kebebasan pers,
                                  c)  pemilu dengan sistem multipartai ,
                                  d)  kendali parlemen atas pemerintah, dan
                                  e)  wacana pemikiran HAM yang kondusif karena pemerintah memberi
                                      kebebasan.
                                  Pada periode ini, Indonesia ikut serta menandatangani dan mengesahkan
                                  (meratifikasi) dua konvensi HAM Internasional, yaitu Konvensi Geneva
                                  dan Konvensi tentang Hak Politik Perempuan.

                              c.  Periode 1959 – 1966
                                  Periode  ini  merupakan  awal  masa  Demokrasi  Terpimpin,  di  mana
                                  kekuasaan terpusat kewenangan mengontrol presiden. Akibat dari model
                                  pemerintahan  ini  adalah  tidak  adanya  pemikiran  HAM.  Pemerintah
                                  membatasi  hak  sipil  dan  hak  politik  warga  negara,  seperti  hak  untuk
                                  berserikat berkumpul, dan mengeluarkan pikiran dengan tulisan.

                              d.  Periode 1966 – 1998
                                  Periode  ini  dikenal  dengan  masa  pemerintahan  Orde  Baru  Pemikiran
                                  HAM pada periode ini dibagi ke dalam tiga kurun waktu.
                                  a)  Pada tahun 1967, pemerintah berusaha melindungi kebebasan dasar
                                      manusia  yang  ditandai  dengan  adanya  hak  uji  material  yang
                                      diberikan kepada Mahkamah Agung.
                                  b)  Pada  tahun  (1970)  –  (1980),  pemerintah  cenderung  melakukan
                                      pemasungan  HAM  dengan  sikap  defensif  yang  tercermin  dalam
                                      produk hukum yang bersifat restriktif (membatasi) HAM Kebijakan
                                      pemerintah tersebut didasarkan antara lain pada alasan bahwa HAM
                                      adalah produk pemikiran Barat dan dianggap tidak sesuai dengan
                                      nilai-nilai luhur budaya bangsa yang tercermin dalam Pancasila.
                                  c)  Pada tahun 1990-an, pembentukan lembaga penegakan HAM seperti
                                      Komisi Nasional (Komnas) HAM pada tahun 1993.
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14