Page 22 - E-BOOK SISTEM PERNAPASAN UNTUK MELATIH KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF
P. 22

Oksigen  diperlukan  dalam  metabolisme,  sehingga  di  transpor  ke  seluruh  tubuh.
                Sedangkan karbon dioksida sebagai gas sisa metabolisme akan ditranspor ke luar tubuh.
                Darah terdiri atas komponen plasma dan sel darah yang menjadi media utama pengangkut
                berbagai zat ke seluruh tubuh. Diantara tipe sel penyusun darah, sel darah merah (eritrosit)
                paling berperan dalam pengangkutan dan pertukaran zat khususnya gas oksigen (O2) dan
                karbon  dioksida  (CO2).  Gugus  heme  dari  protein  hemoglobin  penyusun  sel  darah  merah
                merupakan gugus aktif yang dapat berikatan dengan partikel gas. Dan untuk mengikat gas,
                heme  memerlukan  zat  besi.  Proses  pertukaran  oksigen  (O2)  dan  karbon  dioksida  (CO2)
                sejalan dengan Hukum Dalton tentang tekanan parsial (P) yang menyatakan bahwa setiap
                gas menggunakan tekanannya sendiri sesuai dengan persentasenya dalam campuran, dan
                tidak dipengaruhi oleh keberadaan gas lainnya.

                1)   PROSES PENGANGKUTAN OKSIGEN (O2)
                     Proses pertukaran gas dimulai dari udara yang dihirup dan mencapai alveolus memiliki
                tekanan parsial (P) oksigen O2 yang lebih tinggi dibandingkan alveolus dan sel-sel jaringan
                tubuh. Tekanan parsial (P) alveolus paru-paru adalah 100 mmHg sedangkan tekanan parsial
                (P) oksigen O2 dalam kapiler paru-paru adalah 40 mmHg, sehingga O2 berdifusi dari udara ke
                alveolus kemudian ke dalam kapiler paru tersebut. Sebagian besar O2 yang masuk ke dalam
                darah  akan  berdifusi  ke  dalam  sel  darah  merah,  tempat  O2  akan  berikatan  dengan
                hemoglobin. Ketika O2 terikat pada satu atau lebih gugus heme hemoglobin, maka molekul
                tersebut disebut oksihemoglobin (HbO2).












                                     (a)                        (b)                         (c)
                Gambar 16. Perbesaran Paru-Paru Manusia, (a) permukaan alveoli dan kapiler paru terikat,
                    (b) satu alveolus dan kapiler paru berdekatan, (c) komponen membran pernapasan
                                                    (Starr et al., 2016)

                     Hemoglobin  memiliki  empat  gugus  heme  yang  dapat  dinyatakan  dengan  Hb4.  Jika
                berikatan  dengan  empat  molekul  O2,  hemoglobin  akan  membentuk  Hb4O8.  Reaksi  ini
                berlangsung  sangat  cepat  dan  membutuhkan  waktu  kurang  dari  0,01  detik.  Reaksi
                deoksigenasi (reduksi) Hb4O8 juga berlangsung sangat cepat, dengan reaksi sebagai berikut:

                Hb4 + O2 ⇌ Hb4O2
                H b4O2 + O2 ⇌ Hb4O4

                Hb4O4 + O2 ⇌ Hb4O6
                Hb4O6 + O2 ⇌ Hb4O8
                Heme mengikat oksigen secara reversible dan melepaskannya di tempat yang tekanan parsial
                (P). P O2 pada darah yang kaya oksigen lebih rendah dibandikan di alveolus, dan terjadi di
                jaringan  sel  tubuh  yang  dilalui  oleh  kapiler  sistemik.  Tekanan  parsial  O2  di  dalam  kapiler
                sistemik  lebih  kecil  daripada  tekanan  parsial  O2  di  alveolus  seperti  pada  aliran  berwarna

                merah gambar 13.






                                                          12
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27