Page 25 - E-BOOK SISTEM PERNAPASAN UNTUK MELATIH KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF
P. 25
(Flexibility)
Bacalah berita berikut dengan seksama!
Pelajaran yang Bisa Dipetik dari Sekeluarga Tewas Hirup Gas Beracun di Mobil
Sekeluarga pemudik di Bungo, Jambi ditemukan meninggal di mobil saat perjalanan
Lebaran. Keluarga asal Kabupaten Solok, Sumatera Barat itu meninggal diduga
menghirup racun dari saluran AC yang tersumbat. Sekitar pukul 18.00 WIB salah satu
korban sempat memberi tahu kepada saudaranya bahwa mobil mereka terperosok di
jalanan berlumpur. "Kemudian adik ipar korban Wadi Sepentri pergi menyusul korban dan
ditemui mobil korban terpuruk di lubang dalam keadaan mesin masih hidup, lobang knalpot
mobil terendam air dan kaca depan mobil dalam keadaan tertutup dan kaca belakang mobil
terbuka sekitar 5 cm," terangnya.
Dugaan penyebabnya ketika AC hidup (bekerja) kaca ditutup, ada kebocoran pembuangan
kebocoran seal atau karat dan CO2 masuk ke dalam sirkulasi kabin mobil kemudian
terhirup oleh pengendara. Orang yang berada di dalamnya akhirnya menghirup CO2 terus-
menerus. Selain itu ada dugaan keracunan karbon monoksida pada kendaraan termasuk
ketika sistem knalpot dan emisi yang rusak, mesin yang tidak disetel dengan baik, dan
mobil yang berjalan di ruang tertutup seperti garasi.
https://www.detik.com/jatim/berita/d-7293904/hal-yang-bisa-dipetik-dari-tewasnya-
sekeluarga-hirup-gas-beracun-di-mobil
Jika anda berada di situasi darurat seperti yang dialami keluarga tersebut, apa
langkah alternatif yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko keracunan CO2 dan
CO? di dalam mobil
D. FREKUENSI, VOLUME, DAN KAPASITAS PARU-PARU
1) FREKUENSI PERNAPASAN
Frekuensi pernapasan adalah intensitas memasukkan udara dari luar ke dalam dan
mengeluarkan udara dari dalam ke luar per menit. Pada umumnya intensitas pernapasan
pada manusia berkisar antara 16-18 kali. Faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan
adalah sebagai berikut:
1) Umur
Secara umum semakin bertambahnya umur seseorang maka semakin rendah frekuensi
pernapasannya. Hal ini berhubungan dengan makin berkurangnya proporsi kebutuhan
energinya. Serta kontraksi otot-otot pernapasan dan diafragma tidak sebaik ketika masih
muda. sehingga udara yang dihirup berjumlah sedikit. Sedangkan pada bayi dan balita
frekuensi pernapasan lebih banyak karena sel-sel tubuh sedang mengalami pertumbuhan
yang membutuhkan lebih banyak oksigen namun volume paru-parunya relatif lebih kecil.
Tabel 3. Rata-rata Frekuensi Pernapasan Normal menurut Usia
Usia Frekuensi
Bayi baru lahir 35-40
30-50
Bayi (6 bulan)
Sumber: https://www.youtube.com/shorts/2hcWfXjR19I
Balita (2 tahun)
25-32
Berdasarkan video di atas, mengapa manusia harus bernapas dengan menghirup
oksigen melalui udara dan tidak dapat bernapas dengan air?
15