Page 41 - E-BOOK SISTEM PERNAPASAN UNTUK MELATIH KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF
P. 41

mengeluarkannya  kembali.  Namun  pada  saat  menghembuskan  udara,  tidak  semua  asap
                rokok  yang  terhisap  keluar  dari  tubuh.  Bahaya  sekunder  yaitu  bagi  orang  lain  yang  tidak
                merokok, secara tidak sengaja akan menghirup asap rokok yang ada di sekitarnya. Sebanyak
                75% asap rokok akan beredar di udara bebas dan beresiko terhirup oleh orang disekitarnya
                tanpa  terfilter  terlebih  dahulu.  Sedangkan  25%  zat  berbahaya  yang  terkandung  dari  asap
                rokok akan masuk ke dalam tubuh perokok namun terfilter melalui bagian ujung rokok.
                     Tar  adalah  zat  berwarna  hitam  dan  sedikit  lengket  ketika  rokok  di  bakar.  Ketika
                menghirup asap rokok, tar akan menempel pada silia yang ada pada trakea, bronkus, dan
                jalur  pernapasan.  Tar  akan  menyebabkan  silia  menggupal,  sehingga  silia  tidak  dapat
                menyaring zat-zat berbahaya yang terhirup saat bernapas. Tar menjadi salah satu kandungan
                zat yang menyebabkan kanker. Rokok mengandung nikotin yang dapat membuat jantung
                berdetak lebih kencang serta meningkatkan tekanan darah. Semakin banyak nikotin yang
                masuk  ke  dalam  tubuh  melalui  asap  rokok  yang  terhirup,  maka  dapat  menyebabkan
                kecanduan pada individu tersebut dan membuatnya sulit berhenti merokok. Nikotin bersifat
                anti depresan yang dapat merangsang syaraf otak agar perasaan perokok lebih nyaman,
                santai, dan percaya diri. Namun nikotin dapat memperlambat kerja jantung, syaraf paru-paru,
                mempersempit arteri, hingga menyebabkan berbagai gangguan dan kelainan pada tubuh.
                     Karbon  monoksida  (CO)  adalah  gas  yang  tidak  berwarna,  tidak  berbau,  namun
                berbahaya  apabila  terhidup  dalam  jumlah  yang  besar.  Karbon  monoksida  (CO)  bersifat
                sebagai racun dalam darah. Karbon monoksida (CO) sangat berbahaya jika terhirup, karena
                mampu mengikatkan diri ke hemoglobin dan mengambil sebagian tempat oksigen, kemudian
                ikut  dalam  proses  peredaran  darah.  Hal  ini  menyebabkan  kadar  oksigen  yang  diantar  ke
                seluruh  tubuh  akan  berkurang.  Untuk  memperoleh  oksigen  yang  cukup,  seseorang  yang
                menghirup karbon monoksida akan bernapas lebih berat dan detak jantung akan semakin
                meningkat. Paparan gas karbon monoksida yang terjadi terus menerus akan mengganggu
                kesehatan dan mengganggu kinerja organ tubuh lainnya hingga menyebabkan kematian.

                                           (Flexibility)

                  Amatilah berita berikut!

                        Benarkah Paparan Polusi Udara sama dengan Merokok? Ini Temuan Studi

                       Paparan polusi udara yang buruk secara terus-menerus dapat mengganggu kesehatan.
                  Studi  pada  2020  yang  diterbitkan National  Library  of  Medicine menganalisa  tren  beban
                  penyakit yang disebabkan oleh polusi udara dan perilaku merokok dari tahun 1990 hingga 2017
                  di seluruh dunia. Peneliti menganalisis tingkat kematian yang disebabkan karena polusi udara
                  dan merokok.
                       Hasil penelitian menunjukkan bahwa merokok menyebabkan lebih banyak kematian dari
                  pada polusi udara. Antara tahun 2007-2017, jumlah kematian akibat polusi udara meningkat
                  dari 2,42 juta menjadi 2,94 juta kematian. Sementara, jumlah kematian akibat rokok hampir tiga
                  kali  lipat,  yakni  8,3  juta  kematian.  Meski  dampak  polusi  udara  tak  separah  merokok,
                  peningkatan dan pengendalian kualitas udara tidak dapat dikesampingkan.

                     https://www.kompas.tv/lifestyle/434535/benarkah-paparan-polusi-udara-sama-dengan-
                                                 merokok-ini-temuan-studi

                  Berita  di  atas  menyatakan  bahwa  merokok  menyebabkan  lebih  banyak  kematian
                  daripada  polusi  udara.  Berdasarkan  data  penelitian,  jelaskan  faktor-faktor  yang
                  menyebabkan rokok lebih mematikan dibandingkan polusi udara!







                                                          31
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46