Page 49 - E-MODUL BERBASIS LEARNING CYCLE 8E PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
P. 49
Tf = Titik didih pelarut ( C)
O
O
Rumus perhitungan titik beku identik dengan rumus kenaikan
titik didih. Perbedaannya jika pada kenaikan titik didih digunakan
istilah ∆Tb dan Kb, maka pada penurunan titik didih digunakan
istilah ∆Tf dan Kf.
Sama seperti perhitungan titik didih larutan, kamu juga harus
memperhatikan satuan konsentrasi zat terlarut. Pengukuran titik
beku berhubungan dengan sistem (larutan) di mana
temperaturnya tidak tetap, jadi digunakan molalitas (m) yang
tidak terpengaruh oleh suhu. Penurunan titik beku yang disebabkan
oleh 1 mol zat terlarut dalam 1000 gram pelarut mempunyai harga
tetap dan disebut dengan tetapan penurunan titik beku molal (Kf).
Tiap-tiap pelarut memiliki harga Kf yang berbeda.
Rumus penurunan titik beku larutan nonelektrolit:
∆Tf = m. Kf
Persamaan 13. Rumus ∆Tf Nonelektrolit
Keterangan:
∆Tf = penurunan titik beku larutan ( C)
O
m = molalitas (m)
Kf = tetapan penurunan titik beku molal ( C/m)
O
Jika rumus m dijabarkan, maka:
∆Tf = . . Kf
Persamaan 14. Rumus ∆Tf Nonelektrolit
Sama seperti penurunan tekanan uap dan kenaikan titik didih,
penurunan titik beku larutan juga dapat dipakai untuk menentukan
massa rumus/massa molekul (Mr) zat terlarut. Kamu tentu masih
ingat bahwa m (molalitas) larutan menyatakan perbandingan mol zat
terlarut dalam 1000 gram pelarut, dan mol zat terlarut menyatakan
perbandingan antara massa zat dan Mr nya.
49