Page 48 - E-MODUL BERBASIS LEARNING CYCLE 8E PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
P. 48
murni akan membeku apabila tekanan uapnya sama dengan
tekanan uap pelarut murni padat.
Bagaimana agar tekanan uap larutan sama dengan tekanan uap
pelarut murni padat? Perhatikan kurva kesetimbangan cair-padat
untuk pelarut murni dan larutan pada diagram P-T (Gambar 7). Agar
tekanan uap larutan sama dengan tekanan uap pelarut murni padat,
maka kurva larutan harus bertemu dengan kurva pelarut murni padat
di O, sehingga titik beku larutan (B’) lebih rendah dari titik beku
pelarut murni (B). inilah yang disebut penurunan titik beku larutan
relatif terhadap titik beku pelarut murninya. Selisih antara titik beku
larutan dengan titik beku air murni disebut penurunan titik beku
(∆Tf). ∆Tf merupakan singkatan dari temperature of freezing (f= freezing
= membeku). Perhatikan gambar 8 berikut!
(Pembekuan)
Air (Padat)
Air (Cair)
(Pembekuan)
Larutan (Padat)
Larutan (Cair)
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Gambar 8. Ilustrasi Pembekuan Cairan (Pelarut dan Larutan)
Keberadaan zat terlarut dalam suatu pelarut seperti pada gambar
8 menunjukkan adanya pengaruh terhadap proses pembekuan
pelarut murni. Interaksi antar molekul terlarut-pelarut menyebabkan
cairan lebih sulit membeku atau merapat membentuk zat padat
(kristal es). Hal ini menyebabkan suhu yang lebih rendah dari titik
beku pelarut murni dibutuhkan untuk membentuk kisi kristal
sehingga larutan yang berwujud cair dapat membeku sempurna
menjadi padatan atau es.
∆Tf = Tf - Tf
O
Persamaan 12. Hubungan ∆Tf, Tf, dan Tf
O
Keterangan:
∆Tf = Kenaikan titik beku larutan ( C)
O
Tf = Titik didih larutan ( C)
O
48