Page 12 - Tiga ksatria dari Dagho
P. 12

“Ya,  pasukan  kita saling  berhadapan,  saling
            berperang.  Siapa  yang  menang  akan  menjadi  raja.
            Bagaimana menurut kalian?” tanya Angsualika.

                    “Saya setuju. Saya dan pasukan saya pasti menang
            karena kami  adalah  kulano yang  pemberani,” jawab

            Wangkoang dengan suara menantang.

                    “Saya juga setuju. Kami pasti akan menang. Kami
            ahli  mengatur  siasat.  Kami  pandai  menciptakan  senjata
            baru. Ingat, kalau nanti pasukanku yang menang, Kakanda
            berdua harus tunduk kepadaku,” kata Wahede tidak kalah

            keras.

                    Ketiga  bersaudara  itu akhirnya  sepakat untuk
            melakukan  perang  segitiga.  Setiap  pasukan  mulai
            mempersiapkan  diri.  Mereka mempunyai  waktu satu
            minggu untuk menyiapkan pasukannya. Angsuanglika dan
            pasukan raksasanya terus mengasah baranya. Wangkoang

            yang pemberani menyiapkan perahu-perahu dan panah-
            panah. Dia ingin peperangan diadakan di laut. Si bungsu
            Wahede dan pasukannya tinggal di dalam gua di puncak

            gunung.  Mereka  menyiapkan  ketapel-ketapel  raksasa.
            Ketapel-ketapel raksasa itu dipasang di depan mulut gua.

                    “Semua  sudah  siap?”  teriak Angsualika  kepada
            pasukan raksasanya.

                    “Siap,” jawab pasukannya serentak.






                                          5
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17