Page 16 - Tiga ksatria dari Dagho
P. 16

beberapa bongkahan batu dan menutupkannya pada gua-
            gua  yang  dihuni  pasukan  Wahede.  Akibatnya,  sebagian
            pasukan Wahede tertimbun di gua-gua. Namun, sebagian
            lagi masih dapat menyelamatkan diri dengan berlindung

            di  balik  gunung.  Mereka kembali  menyerang  dari  balik
            gunung.

                    Penduduk  Negeri  Dagho  menyaksikan  perang
            segitiga itu dari jauh. Mereka menyaksikan dengan saksama
            bagaimana tiga pasukan itu berperang dengan gigihnya.

            Di  sela-sela  debu  yang  membumbung  tinggi,  mereka
            saksikan  panah  berapi  yang  bagaikan  bintang  berekor.
            Tampak pula batu dengan berbagai ukuran beterbangan
            dan disertai suara dentuman yang keras sekali. Sesekali

            terdengar  suara  anggota  pasukan  yang  terkena  senjata
            lawan.

                    Pertarungan segitiga  itu terus  berlangsung  dan
            hampir satu minggu lamanya. Namun, belum ada tanda-
            tanda  siapa  yang  bakal  keluar  sebagai  pemenang.

            Sesaat kemudian, Angsuanglika yang berbadan tinggi itu
            mengibarkan  bendera putih.  Bendera itu tampak jelas
            terlihat dari tengah laut dan dari balik gunung.

                    “Gencatan  senjata! Kita berhenti bertarung!”
            teriaknya.  Teriakannya  yang  menggelegar  itu  terdengar
            jelas dari laut dan dari balik gunung.


                    “Berhenti! Berhenti!” teriak Wangkoang dan Wahede
            kepada pasukannya.


                                          9
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21