Page 19 - Tiga ksatria dari Dagho
P. 19

“Ya, menurut saya, seharusnya negeri ini kita bagi
            tiga saja. Kita masing-masing harus mendapatkan dataran
            rendah, laut, dan pegunungan. Itu baru adil, Kakanda, “
            usul Wahede.

                    “Namun,  bagaimana  cara  membaginya?”  sela

            Angsuanglika.

                    “Itu soal  mudah.  Yang  penting  kakanda  berdua
            setuju.  Kalau  kakanda  berdua  sudah  setuju,  biar  saya
            yang membagi,” jawab Wahede.

                    “Ya, saya setuju. Kita ‘kan tahu, di antara kita bertiga
            ini, Adik Wahedelah yang paling pandai,” kata Wangkoang.

                    “Ah,  Kakanda  jangan  terlalu  memuji.  Yang  jelas
            hasil pembagian saya pasti adil,” kata Wahede.


                    Wahede segera mengambil  kulit binatang  yang
            sudah tergantung di dinding. Kulit binatang yang sudah
            dikeringkan  itu akan  dibuat  peta pembagian  wilayah
            Dagho. Kemudian,  ia  menuju  ke dapur. Dari dapur
            diambilnya sepotong arang sisa mereka memasak. Arang

            itu akan dipakai untuk menggambar peta di kulit binatang.

                    Tidak berapa lama kemudian Angsuanglika bertanya
            kepada  adiknya,“Bagaimana  Dinda  Wahede,  apakah
            gambarnya sudah selesai?”

                    “Sudah,  Kanda.  Ini  lihat,  bagaimana  menurut
            kakanda berdua?” tanya Wahede kepada kedua kakaknya.





                                         12
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24