Page 54 - Tiga ksatria dari Dagho
P. 54

Selatan. Di tengah lautan perahu mereka tidak mau maju
            lagi.  Ternyata  perahu  mereka  terhalang  oleh  sesuatu.
            Setelah diteliti,  ternyata ada  sebutir telur yang melekat
            pada lunas perahu (balok  memanjang di dasar perahu).

            Telur  itu  besar sekali  dan  segera  diambil  dan  dimuat
            ke dalam  perahu.  Setelah tiba  di  ujung  Pulau  Sangihe,
            mereka segera mendarat dan  memanggil  orang  pandai
            untuk melihat keadaan telur tersebut.

                    “Wahai  orang  pandai,  telur  apakah  ini?”  tanya

            masyarakat yang ikut menyaksikan telur ajaib itu.

                    “Saya tidak tahu ini telur apa. Namun, saya dapat
            melihat telur ini berisi bayi manusia laki-laki,” kata orang
            pandai itu.

                    Setelah memperoleh keterangan dari orang pandai,
            mereka melanjutkan  perjalanan  menuju  tempat asal
            mereka,  Maode.  Setelah  melakukan  perjalanan  sehari

            semalam,  sampailah  mereka di  Maode.  Beberapa  hari
            kemudian telur itu menetas dan memang lahirlah seorang
            anak laki-laki. Anak itu diberi nama Ampuang Pertama.

                    Beberapa belas tahun setelah kelahiran Ampuang
            Pertama, pada suatu hari terjadi peristiwa seekor buaya

            mendarat di Kotabaru. Telah beberapa hari buaya itu berada
            di Kotabaru, tetapi binatang itu tidak mau meninggalkan
            tempat itu. Maka, dipanggillah orang pandai untuk mencari

            tahu apa sebab demikian.




                                         47
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59