Page 11 - Raja Rokan
P. 11

Sapaan para prajurit penjaga pintu belakang tidak diindahkan
            oleh Sutan Seri Alam. Ia ingin cepat sampai ke istana Sutan Seri
            Alam.

                Sutan Pamuncak, guru Sutan Seri Alam, diam-diam sebenarnya
            melihat kedatangan putra mahkota. Akan tetapi, ia menganggap
            saat ini kurang tepat waktunya untuk menyapa anak asuhnya itu.

                “Sebaiknya nanti  malam  saja aku menemui muridku,” kata
            Sutan Pamuncak dalam hati.

                Tepat ketika kentongan dipukul sembilan kali oleh penjaga,
            Sutan Pamuncak menuju ke tempat tinggal putra mahkota. Karena
            di serambi depan sepi, Sutan Pamuncak langsung menuju kamar
            Sutan Seri Alam. Secara perlahan-lahan diketuknya pintu tiga kali
            sambil berkata, “Tuan Muda, hamba guru istana!”

                Putra mahkota masih  terjaga sehingga mendengar salam
            gurunya. Ia lalu membuka pintu kamarnya.

                “Guru, silakan masuk. Angin apa gerangan yang membawa
            guru malam ini ke kamarku?” tanya putra mahkota.

                “Ampun  Tuan  Muda,  mohon  ampun,  hamba  ingin  berbicara
            dengan Tuanku.”

                “Baiklah,  segera sampaikan maksud Guru,” jawab  putra
            mahkota.

                “Ananda Putra Mahkota, mengapa akhir-akhir ini Tuan Muda
            jarang mengikuti pelajaran yang hamba berikan? Padahal, Tuan
            Muda adalah ahli waris Kerajaan Pagaruyung yang tersohor ini.
            Hamba khawatir Tuan Muda terlambat memahami adat-istiadat
            yang harus dikuasai seorang raja.”

                “Paman, aku memaklumi kekhawatiran Paman. Akan tetapi,
            tidakkah nanti  Paman  akan selalu  mendampingiku  ketika  aku
            menjadi raja?” jawab Sutan Seri Alam.





                                          4
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16