Page 51 - Si Cantik dan Mentri Hasut
P. 51

Rupanya,  bukan  Menteri  Ajpakan  saja  yang  menyukai  si

            Cantik  Citatah.  Semuanya  juga  suka  kepada  istri  Mahsyud  Hak.
            Mereka  berharap  dalam  pembagian  harta  Mahsyud  Hak  yang
            akan dirampas itu, istrinya pun akan diberikan kepada mereka.
            Berdasarkan khayalan itulah, para menteri itu hendak mulai
            mendekati Citatah. Menteri Ajsam menyuruh dua orang perempuan
            tua ke rumah Citatah. Mereka disuruh membawa surat dan pakaian
            yang indah-indah sambil membujuk Citatah agar mau menikah
            dengannya.

                    “Tuanku yang cantik, hamba utusan Menteri Ajsam. Hamba
            diminta mengantarkan pakaian ini agar Tuanku suka menerimanya,”
            kata salah seorang utusan itu.


                    “Tuanku akan mendapat lebih banyak harta kalau mau
            menjadi istrinya,” kata utusan yang lainnya. Berbagai bujuk
            perempuan itu agar Citatah mau menerima lamaran Menteri Ajsam.

                    “Apalagi Tuanku yang cantik ini memang hanya pantas
            menjadi istri seorang menteri,” sambung utusan yang pertama.
            Semua bujukan utusan itu didengarkan oleh Citatah. Sambil berpikir
            mencari siasat, ia mendengarkan bujukan perempuan-perempuan
            tua itu dengan tersenyum. Kemudian, ia membuat surat balasan
            kepada Menteri Ajsam. Suratnya berbunyi sebagai berikut.


                    “Saya suka sekali membaca surat Tuanku Menteri karena
            keinginan Tuanku itu sama dengan keinginan saya juga. Akan
            tetapi, karena  saya perempuan  tidak  berani  mengungkapkannya
            kepada Tuanku. Suami hamba pergi dimurkai raja. Lamalah ia
            meninggalkan hamba.




                                         44
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56