Page 55 - Si Cantik dan Mentri Hasut
P. 55

Bagaikan terbang arwahnya karena terkejut yang amat

            sangat. la kesakitan karena terjatuh dalam keadaan telanjang
            dan tertimpa buyung air. Katanya dalam hati, “Wah, matilah aku
            sekali ini. Ini adalah aib yang amat besar. Masyhurlah namaku di
            dalam negeri ini karena telah berbuat kejahatan.” Menteri Ajsam
            merenungi nasibnya di dalam gedung yang gelap itu.

                    Satu  jam  Menteri  Ajdewan  datang  menemui  Citatah.  la
            juga mengenakan baju wama gelap agar tidak diketahui oleh orang
            lain. Seperti halnya dengan Menteri Ajsam, Menteri Ajdewan pun
            diperlakukan  sama  dengan  Menteri  Ajsam.  Nasibnya  pun  sama.
            Ketika ia mandi terperosok dan jatuh ke dalam gedung papan.
            Bedanya dengan Menteri Ajsam ialah, kalau Menteri Ajsam jatuh
            langsung ke lantai papan, sedangkan Menteri Ajdewan menimpa

            Menteri  Ajsam,  yang  terkejut  karena  tertimpa  tubuh  manusia
            beserta buyung air.

                    Dalam keadaan terkejut, ia bertanya, “Siapa ini!”

                    Menteri Ajdewan yang datang pukul satu balik bertanya,
            “Siapa  pula  yang  bertanya  ini?  Aku  Menteri  Ajdewan,”  jawabnya
            melanjutkan.


                    “Aku Menteri Ajsam,” sambil meraba sahabatnya. Mereka
            tidak ragu dan saling mengenali suara temannya. Matilah kita sekali
            ini.  Kita  sudah  berbuat  kejahatan  yang  amat  besar.  Masyhurlah
            nama kita di dalam negeri: ini karena telah berbuat aib,” kata
            Menteri Ajsam melanjutkan kata-katanya.

                    Kedua menteri berbincang-bincang untuk membicarakan
            nasibnya.



                                         48
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60