Page 57 - Si Cantik dan Mentri Hasut
P. 57
Keempat menteri itu saling berdekapan menangis,
“Inilah akibat menuruti hawa nafsu. Mengapa kita tidak saling
bermusyawarah. Inilah akibat jalan sendiri-sendiri.”
“Wah, kita akan mendapat celaka yang amat besar. Matilah
kita sekali ini,” kata Menteri Ajsam sedih.
“Kita mati di dalam gedung keparat ini tanpa bertemu
dengan anak istri,” kata Mentri Ajpakan sedih.
“Ya. Pendapatku kalau masih ada Mahsyud Hak yang
bijaksana kita tidak akan mati konyol seperti ini. Sayangnya dia
sudah pergi dari istana,” kata Menteri Ajdewan.
“Wah, kita tidak tahu apa yang akan dilakukan Citatah
kepada kita,” kata Menteri Ajdewanda. “Karena ia perempuan
akan memperlakukan kita sekehendaknya,” lanjutnya putus asa.
Demikianlah percakapan keempat menteri itu di dalam gedung yang
gelap gulita.
Keesokan harinya, Citatah menyuruh orang berkumpul di
balairung. la berkata kepada rakyatnya.
“Aku baru saja menangkap pencuri. Entah setan mana hamba
tidak tahu. Boleh Tuan-tuan melihat sekarang!”
la menyuruh hulubalang mengeluarkan pencuri yang berada
di dalam gedung gelap itu. Mereka dikeluarkan satu persatu dengan
tangan terikat ke belakang. Mereka diguyur air mania yang lengket.
Setelah air itu rata pada tubuhnya, kain basahan yang melekat di
tubuhnya ditarik. Mula-mula Menteri Ajsam.
50