Page 27 - Majalah Edukatif
P. 27
Majalah Edukatif
PROSES PEMBUATAN PETIS LORJHU' MADURA
Proses perebusan juga dapat dikaitkan dengan
materi IPA yaitu perubahan wujud zat. Perubahan
wujud dapat terjadi dalam enam gejala yaitu
melebur, membeku, menguap, mengembun,
menyublim dan mengkristal.
Sumber: (Hari, 2019)
Pada proses perebusan terjadi peristiwa perubahan wujud zat yaitu menguap.
Dimana wujud zat cair berubah menjadi gas. Peristiwa menguap disebabkan
karena zat cair yang menyerap kalor (panas) dalam kadar suhu tertentu.
Perubahan suhu rendah ke tinggi mempengaruhi banyak tidaknya uap yang
dihasilkan dari proses penguapan. Jadi semakin lama proses perebusan dapat
memengaruhi perubahan suhu dan banyaknya uap yang dihasilkan pada proses
perebusan petis lorjhu'.
PENYARINGAN
Setelah proses perebusan maka dilakukan
penyaringan. Untuk dihasilkan sari lorjhu' berupa hasil
rebusan yang dapat dijadikan petis. Proses yang
dilakukan untuk memisahkan antara lorjhu', cangkang
dan sari yang didapat yaitu dengan melakukan
penyaringan dan juga bertujuan untuk
Gambar: Hasil Penyaringan Sari
menghilangkan kotoran pada sari atau hasil rebusan. Lorjhu'
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Konsep IPA yang ada pada langkah ini yaitu campuran dan pemisahan
campuran secara filtrasi. Air dan lorjhu' yang tercampur setelah proses
perebusan disebut sebagai campuran heterogen. Campuran merupakan
materi yang disusun dari dua senyawa atau lebih yang tidak terikat secara
kimia serta masih dapat dipisahkan secara fisika. Campuran terdiri dari
campuran homogen dan heterogen. Campuran heterogen merupakan
campuran yang terdiri dari dua fasa atau lebih yang dapat dipisahkan
secara langsung, sebab komponen dari campurannya masih terlihat dan
terpisah (Rosalina, 2018). Contoh campuran heterogen yaitu air dan lorjhu',
air dan pasir, air dan kerikil dan sebagainya
Dari proses ini maka peserta didik dapat
mengetahui secara langsung contoh nyata dari
campuran heterogen. Dan diharapkan dapat
mengetahui pemisahan campuran yang dapat
27
dilakukan.

