Page 35 - 1. Modul Wawasan kebangsaan dan Nilai BN
P. 35

BAB IV
                          SISTEM ADMINISTRASI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA


                   Indikator Keberhasilan.


                   Setelah  mempelajari  bab  ini,  peserta  pelatihan  diharapkan  mampu  menjelaskan  bentuk
                   Negara  Berdasarkan  UUD  Negara  Republik  Indonesia  Tahun  1945,  makna  Kesatuan
                   dalam Sistem Penyelenggaraan Negara, perspektif sejarah Negara Indonesia, makna dan
                   Pentingnya  Persatuan  dan  Kesatuan  Bangsa,  prinsip-Prinsip  Persatuan  Dan  Kesatuan
                   Bangsa, pengamalan Nilai-nilai Persatuan dan Kesatuan, nasionalisme, kebijakan publik
                   dalam format Keputusan dan/atau tindakan Administrasi Pemerintahan,          Landasan
                   Idiil  :  Pancasila,  UUD  1945:  Landasan  konstitusionil  SANKRI  dan  peran  Aparatur  Sipil
                   Negara (ASN) Berdasarkan UU No.5 Tahun 2014  tentang aparatur Sipil Negara.



               A.    Umum

                     Bentuk  Negara  kesatuan  yang  disepakati  oleh  para  pendiri  bangsa  dan  kemudian
                     ditetapkan berdasarkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 juga memiliki
                     makna  pentingnya  kesatuan  dalam  sistem  penyelenggaraan  Negara.  Perspektif

                     sejarah  Negara  Indonesia  mengantrakan  pada  pemahaman  betapa  pentingnya
                     persatuan dan kesatuan bangsa yang didasarkan pada prinsip-prinsip persatuan dan
                     kesatuan  bangsa  dan      nasionalisme.  Kebijakan  publik  dalam  format  keputusan
                     dan/atau tindakan administrasi pemerintahan (SANKRI) memiliki landasan idiil yaitu
                     Pancasila landasan konstitusionil , UUD 1945 sebagai sistem yang mewadahi  peran
                     Aparatur Sipil Negara (ASN) Berdasarkan UU No.5 Tahun 2014  tentang aparatur Sipil
                     Negara.

               B.    Perspektif Sejarah Negara Indonesia

                     Konstistusi dan sistem administrasi negara Indonesia mengalami perubahan sesuai
                     tantangan dan permasalahan pembangunan negara bangsa yang dirasakan oleh elite
                     politik dalam suatu masa. Kuntjoro Purbopranoto (1981) menyatakan bahwa sejarah
                     administrasi  di  Indonesia  dimulai  sejak  tahun  1816,  dimana  setelah  pemerintahan
                     diambilalih  oleh  Belanda  dari  pihak  Inggris,  segera  dibentuk  suatu  dinas
                     pemerintahan  tersendiri.  Sehubungan  dengan  perkembangan  yang  terjadi,  maka
                     dinas  pemerintahan  setempat  mulai  merasakan  perlunya  diterapkan  sistem
                     desentralisasi dalam pelaksanaan pemerintahan. Desentralisasi mulai dilakukan pada
                     tahun  1905,  dan  dibentuklah  wilayah-wilayah  setempat  (locale  ressorten)  dengan
                     dewan-dewannya (locale raden) di seluruh Jawa. Namun ternyata, tugas-tugas yang






                                                                                                           34
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40