Page 44 - E-modul IPA Terpadu Berbasis Etnosains Tema Terasi Udang Rebon
P. 44
Garam yang diberikan pada terasi udang dengan kadar yang tinggi akan menyebabkan
terjadinya tekanan osmotik yang tinggi dan kadar air menjadi menurun. Hal tersebut
dapat membuat terasi menjadi lebih awet, karena mikroorganisme atau bakteri yang
terdapat di dalam terasi tidak dapat berkembang. Konsentrasi garam yang tinggi yang
diberikan pada terasi udang, maka semakin rendah kadar airnya sehingga fermentasi
dengan menggunakan garam dapat menurunkan kadar air pada terasi (Murti et al.,
2021). Garam yang ditambahkan pada terasi dalam proses pembuatannya termasuk
pada zat aditif alami.
Sumber: (Dinnur & Efendy, 2020)
6. Bahaya Zat Aditif pada Makanan Bagi Kesehatan Manusia
Pada bahan makanan yang ditambahkan zat aditif dan cara penggunaannya yang berlebihan
akan menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia. Misalnya bahan yang banyak
mengandung Monosodium Glutamat (MSG) atau yang biasa dikenal sebagai vetsin. Terdapat
beberapa gangguan kesehatan yang disebabkan oleh penggunaan bahan tersebut, misalnya
seperti timbul rasa mual, rasa pusingg yang cukup berat, debaran jantung yang lebih kuat, dan
kesemuatan. Penambahan zat aditif pada makanan seperti penyedap, pengawet, pewarna
dapat berakibat kurang baik dan bahkan sangat buruk terhadap kesehatan. Gangguan
kesehatan dapat berupa gangguan pertumbuhan dan perkembangan tubuh, rasa mual, tumor
pada paru-paru, penyakit jantung dan bahkan kematian.
Dalam mengonsumsi terasi juga tidak boleh berlebihan meskipun tidak menggunakan zat
aditif buatan. Hal tersebut terjadi karena pada terasi banyak mengandung Asam Glutamat dan
pemberian garam yang mmebuat tinggi natrium yang dapat menyebabkan hipertensi. Sehingga
mengonsumsi terasi secara berlebihan juga tidak baik terhadap kesehatan manusia. Oleh
karena itu, maka upaya penyadaran masyarakat mengenai dampak mengonsumsi makanan
yang mengandung zat aditif terhadap kesehatan perlu mendapat perhatian semua pihak agar
masyarakat terutama generasi muda sadar dan waspada dalam menyeleksi dan memilih
makanan yang hendak dikonsumsi.
40