Page 60 - Buku Peringatan HUT 55 GKI Beringin & Penahbisan Pendeta
P. 60

dan  mempelajarinya  secara  lebih  mendalam  sehingga  muncul  pendapat  yang
          lebih  mendalam  pula.  Cara  mengajar  seperti  ini  dapat  menarik  perhatian  murid
          pada  apa  yang  sedang  dipelajari,  karena  mengena  dengan  pergumulannya,

          sehingga mereka mau terlibat di dalamnya.

                Ilustrasi  di  bawah  ini  menunjukkan  perbandingan  antara  mengajar  dengan
          penuh ketakutan dan mengajar dengan berkumpul di sekitar kebenaran (Palmer
          1998:100,  102).  Gambar  yang  di  sebelah  kiri  menunjukkan  apa  yang  dipelajari
          merupakan sesuatu yang murni oyektif dan berlaku universal, yang dipelajari di

          sekolah  atau  perguruan  tinggi  agar  murid  menjadi  ahli,  yang  akan  dibawa  ke
          masyarakat  yang  dianggap  kaum  amatir.  Sedangkan  gambar  di  kanan
          menunjukkan  apa  yang  dipelajari  adalah  subyek,  yang  terus  menerus  dicari
          kebenarannya  oleh  guru  dan  murid  yang  berkumpul  membentuk  komunitas

          kebenaran.





















              Berkumpul di sekitar “kebenaran” dapat membuat murid menjadi kritis dalam
          menganalisis  realita,  membandingkannya  dengan  berbagai  teori,  kemudian

          mengambil  keputusan  untuk  melakukan  sesuatu  bagi  masyarakat  dan  alam
          semesta.
               Mengajar di sekitar kebenaran dapat menginspirasi murid-murid untuk belajar

          lebih  dalam  dan  mengembangkan  pemahamannya  tentang  suatu  ilmu,  bahkan
          mengembangkan  ilmu  itu  sendiri.  Murid  bukan  penerima  pasif  dan  penghafal
          buku kunci, melainkan subyek yang belajar untuk mengembangkan diri dan ilmu

          pengetahuan. Inilah inspirasi yang berhubungan dengan bagaimana murid belajar.
          Penutup

            Guru  yang  menginspirasi  adalah  guru  yang  terus  mengembangkan

          spiritualitasnya,  yang  mengajar  dengan  identitas  dan  integritas,  yang  bersama
          murid-muridnya  mencari  kebenaran.  Ia  akan  terus  mengembangkan  diri,  serta
          mengembangkan  cara  mengajar  dan  cara  berelasi  dengan  murid,  sehingga
          bersama-sama  dapat  mencari  kebenaran  dan  kemudian  melakukannya  sebagai

          bagian utuh dari kehidupan beriman. Ia juga hidup benar di hadapan Tuhan dan
          sesama, termasuk saat menjalani hidup yang penuh persoalan dan kegagalan.




                                                                                      HUT 55 GKI BERINGIN | 57
   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65