Page 7 - Model Problem_Posing_STEM
P. 7

BAB I

                                                       PENDAHULUAN




                               Model  pembelajaran  Problem  Posing  beorientasi  STEM  dikembangkan
                        berlandaskan  atas  beberapa  landasan  yaitu  landasan  filosofis,  landasan  yuridis,

                        landasan teoritis dan landasan empiris.
                        1.1. Landasan Filosofis

                               Sesuai  dengan  filsafat  yang  mendasari  setiap  pembelajaran  bahwa

                        pengetahuan  terbentuk  karena  adanya  peran  pembelajar  (guru  atau  dosen)  dan
                        keaktifan  pebelajar  (mahasiswa).  Oleh  karena  itu  proses  pembelajaran  harus

                        dirancang  dan  dikelola  sedemikian  rupa  sehingga  mampu  mendorong  siswa
                        mengorganisasi  cara  belajarnya,  sehingga  diperlukan  teori-teori  yang  menjadi

                        pondasi pembentukan model pembelajaran. Dalam Model  problem  posing yang
                        berorientasi  STEM,  ada  beberapa  teori  belajar  yang  menjadi  landasan  dalam

                        pembentukan     model    diantaranya;   teori   belajar   Kognitivisme,    teori

                        Konstruktivisme, teori Pragmatisme dan teori Instruksional.
                        Teori belajar kognitif merupakan teori belajar yang lebih mementingkan proses

                        daripada hasil belajar itu sendiri. Belajar tidak hanya melibatkan hubungan antara
                        stimulus dan respons. Namun lebih dari itu, belajar melibatkan proses berpikir yang

                        sangat kompleks. Schunk (2012) menyatakan proses kognitif merupakan proses di

                        mana individu mengaktifkan dan mempertahankan perilaku, kognisi, dan afeksi
                        yang secara sistematis berorientasi pada pencapaian tujuan dan hal ini merupakan

                        bagian dari kemandirian belajar. Teori ini digunakan karena ditingkat perguruan
                        tinggi tentu saja mahasiswa sudah memiliki pengalaman belajar yang banyak dan

                        pernah mengetahui materi pra Kalkulus, namun untuk memahami konsep secara

                        mendalam  diperlukan  perlakuan  yang  lebih  kompleks  untuk  mengintegrasikan
                        konsep yang pernah diketahui.

                               Teori  belajar  kognitif  diperlukan  dalam  pembentukan  model  problem
                        posing  berorientasi  STEM  karena  akan  membangun  aspek  kognisi  mahasiswa

                        sebagai makhluk individu dan sosial. Hal ini sesuai dengan pendapat Piaget yang




                                                                                     6
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12