Page 121 - USHUL FIKIH_INDONESIA_MAPK_KELAS XII_KSKK
P. 121
MENGAMATI
Amatilah gambar ini, renungkan dan kaitkan dengan materi yang anda pelajari!
Buatlah narasi dari hasil renungan anda.
HIKMAH
"Banyak orang yang tidak bertindak karena takut gagal, padahal tidak bertindak adalah
kegagalan yang jelas sudah terjadi."!
WAWASAN LAIN
Ketika al-ittibā’ yang dimaksud adalah mengikuti Rasulullah, maka maksudnya
adalah mengikuti syariat dan agama atau Sunnahnya (ittibā’ al-syar’ al-Muhammadī wa al-
dīn al-nabawī) dalam setiap perkataan dan amal perbuatannya, serta dalam berbagai keadaan
yang dialaminya. Kewajiban ittibā’ kepada Rasulullah tersebut diperintahkan antara lain
seperti dalam Q.S. Āli ’Imrān [3]: 31 adalah karena beliau memiliki beragam kemuliaan
yang utama (syamā‘il). Khususnya setelah para Nabi lainnya tiada, maka beliau adalah yang
paling berhak untuk dijadikan teladan (qudwah), diikuti (ittibā’), dipegang teguh syariatnya,
diteladani jejak langkahnya dan untuk diamalkan ajarannya yang telah diwahyukan Allah
kepadanya.
Oleh karena itu, berdasarkan kerangka dasarnya secara ontologis, konsepsi al-ittibā’
dikategorikan sebagai salah satu bagian dari dwilogi aksioma agama paling fundamental
dalam Islam; yang harus terpaut secara sinergis dengan konsepsi mengesakan Allah (al-
tauhīd). Itulah pentingnya kajian tentang ittiba’.
USHUL FIKIH - KELAS XII 112