Page 117 - USHUL FIKIH_INDONESIA_MAPK_KELAS XII_KSKK
P. 117
pengakuan cintanya kepada Allah swt sampai dia ittiba' kepada syari'at agama Nabi
Muhammad saw dalam segala ucapan dan tindak tanduknya."
Ketiga,Ittiba' adalah sifat yang utama wali-wali Allah swt Ibnu Taimiyah dalam
kitabnya menjelaskan panjang lebar perbedaan antara waliyullah dan wali syaitan,
diantaranya beliau menjelaskan tentang wali Allah swt dengan ucapannya: "Tidak boleh
dikatakan wali Allah swt kecuali orang yang beriman kepada Rasulullah saw dan syari'at
yang dibawanya serta ittiba' kepadanya baik lahir maupun batin. Barangsiapa mengaku
cinta kepada Allah swt dan mengaku sebagai wali Allah swt, tetapi dia tidak ittiba'
kepada Rasul-Nya, berarti dia berdusta. Bahkan kalau dia menentang Rasul-Nya, dia
termasuk musuh Allah swt dan sebagai wali syaitan." Imam Ibnu Abil 'Izzi Al-Hanafi
berkata: "Pada hakikatnya yang dinamakan karamah itu adalah kemampuan untuk
senantiasa istiqamah di atas al-haq, karena Allah swt tidak memuliakan hamba-Nya
dengan suatu karamah yang lebih besar dari taufiq-Nya yang diberikan kepada hamba itu
untuk senantiasa menyerupai apa yang dicintai dan diridhai-Nya yaitu istiqamah di
dalam mentaati Allah swt dan Rasul-Nya dan ber-wala kepada wali-wali Allah swt serta
bara' dari musuh-musuh-Nya." Mereka itulah wali-wali Allah swt sebagaimana tersebut
dalam firman-Nya:
َ
َ
َ
َ ٦٢ ََنوُنَزْحَيَمُهَ َ لَّوَمهْيلَع َ ٌ ف ْ وَخَ َ لََِّ َّ لِلٱَء اَيِل ْ وأََّنإَ َ لَّأ
ْ
َ ْ ِ
َ
ِ
Artinya: "Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah swt itu, tidak ada
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati." (QS. Yunus[10]:
62).
Demikianlah beberapa kedudukan ittiba' yang tinggi dalam syari'at Islam dan
masih banyak lagi kedudukan yang lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa ittiba' kepada
Rasulullah saw merupakan suatu amal yang teramat besar dan banyak mendapat
rintangan. Mudahmudahan Allah swt menjadikan kita termasuk orang-orang yang ittiba'
kepada Nabi-Nya dalam segala aspek kehidupan kita, sehingga kita akan bertemu Allah
swt dengan membawa husnul khatimah.
D. Macam-macam Ittiba’
Ittiba’ ada dua macam, yaitu ittiba’ kepaada Allah dan rasul-Nya, dan ittiba’
kepada selain Allah dan rasul-Nya, yaitu kepada ulama sebagai Warasatul Anbiya’.
Sesuai dengan jiwa Islam, agar perbuatan seseorang itu betul-betul berjalan di atas rel
USHUL FIKIH - KELAS XII 108