Page 134 - USHUL FIKIH_INDONESIA_MAPK_KELAS XII_KSKK
P. 134

3.  Taqlid  yang  diwajibkan.  Adalah  taqlid  kepada orang  yang  perkataannya  dijadikan

                       sebagai dasar hujjah, yaitu perkataan dan perbuatan Rasulullah saw. Juga apa yang
                       dikatakan  oleh  lbnul  Qayyim:  Sesungguhnya  Allah  swt  telah  memerintahkan  agar

                       bertanya  kepada  Ahlu  Dzikr,  dan  Adz-Dzikr  adalah  al-Qur‟an  dan  al-Hadis  yang
                       Allah  swt  perintahkan  agar  para  istri  Nabi-Nya  selalu  mengingatnya  sebagaimana

                       dalam firman-Nya:
                                                               ْ
                                                                                                       ْ

                                            َ
                                                                                            َ
                                                   َّ
                             َ ٣٤ ا ً ريبَخَاًفيِطلََنا َ َكََلِلٱََّنإََِةمْك ِ حلٱوَِ َّ لِلٱَِتَياءَ ْ نِمََّنُكِتوُيُبَىِفَىلْتُيَامََن ْ رُكذٱو
                                                         ۚ
                                                           َ
                                                       ِ
                                                                 َ
                                                                                                َ

                                                                          َ
                                                                                                         َ
                                    ِ
                              Artinya “Dan ingatlah apa yang dibacakan di rumahmu dan ayat-ayat Allah
                       swt dan hikmah (SunnahNabimu)” (QS. al-Ahzab[33]:34)
                              lnilah  Adz-Dzikr  yang  Allah  swt  perintahkan  agar  kita  selalu
                       ittiba‟(mengikuti) kepadanya, dan Allah swt perintahkan orang yang tidak memiliki
                       ilmu agar bertanya kepada ahlinya. Inilah yang wajib atas setiap orang agar bertanya
                       kepada ahli ilmu tentang Adz-Dzikr yang Allah swt turunkan kepada Rasul-Nya agar
                       ahli  ilmu  ini  memberitahukan  kepadanya.  Kalaudia  sudah  diberitahu  tentang  Adz-
                       Dzikr ini maka tidak boleh baginya kecuali ittiba’kepadanya.

               E.  Tingkatan Taqlid atau Muqallid

                          Sebagaimana  halnya  ijtihad/mujtahid  yang  bertingkat-tingkat,  demikian  juga
                   taqlid/muqallid yang terdiri dari beberapa tingkatan, yaitu:

                   1.  Taqlid  secara  total/murni  (taqlid  al-mahdli),  seperti  taqlid  yang  dilakukan  oleh

                       kebanyakan  orang  awam,  dimana  dalam  keseluruhan  hukum  Islam,  mereka
                       mengikuti pendapat imam mujtahid;

                   2.  Taqlid dalam bidang-bidang hukum tertentu saja, seperti yang dilakukan para ulama
                       yang  mampu  berijtihad  dalam  bidang  madzhab,  bidang  tarjih,  dan  bidang  fatwa.

                       Dengan  demikian  dilihat  dari  satu  segi,  mereka  dianggap  sebagai  mujtahid,  tetapi

                       dilihat dari sisi lain, mereka termasuk muqallid.
                   3.  Taqlid  dalam  hal  kaidah-kaidah  istinbath,  seperti  yang  dilakukan  oleh

                       mujtahidmuntasib.











                                                                          USHUL FIKIH  -  KELAS XII 125
   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139