Page 29 - FIKIH_MA_KELAS X_KSKK_2020
P. 29

4. Periode Taqlid

                              Sejak  akhir  pemerintahan  Abbasiyyah,  tampaknya  kemunduran  berijtihad
                      sehingga sikap taqlid berangsur-angsur tumbuh merata di kalangan umat Islam. Yang

                      di  maksud  dengan  masa  taqlid  adalah  masa  ketika  semangat  (himmah)  para  ulama
                      untuk  melakukan  ijtihad  mutlak  mulai  melemah  dan  mereka  kembali  kepada  dasar

                      tasyri’ yang asasi dalam peng-istinbath-an hukum dari nash al-Qur’an dan al-Sunnah.

                       a.  Sebab-sebab Taqlid

                                 Secara umum sikap taqlid disebabkan oleh keterbelengguan akal pikiran

                          sebagai  akibat hilangnya kebebasan  berpikir. Sikap taqlid  disebabkan pula oleh
                          adanya  para  ulama  saat  itu  yang  kehilangan  kepercayaan  diri  untuk  berijtihad

                          secara mandiri. Mereka menganggap para pendiri mazhab lebih cerdas ketimbang
                          dirinya.  Sikap  taqlid  juga  disebabkan  oleh  banyaknya  kitab  fikih  dan

                          berkembangnya  sikap  berlebihan  dalam  melakukan  kitab-kitab  fikih.  Hilangnya

                          kecerdasan  individu  dan  merajalelanya  hidup  materialistik  turut  mempertajam
                          munculnya sikap taqlid.


                       b.  Aktifitas Ulama di masa Taqlid
                                 Masa  taqlid  disebut  juga  masa  para  fuqaha  mempropagandakan  mazhab

                          dan aliran mereka masing-masing. Mereka menulis kitab-kitab yang menjelaskan

                          keistimewaan imam mereka masing-masing dan memberi fatwa pula bahwa orang
                          yang  bertaqlid  (muqallid)  tidak  boleh  menggabungkan  mazhab  satu  dengan

                          mazhab  lainnya.  Pada  masa  ini  kitab-kitab  para  ulama  mazhab  dapat
                          dikategorikan  kepada  tiga  kelompok,  yaitu  matan,  syarh  dan  hasyiyah.  Matan

                          adalah  kumpulan  masalah-masalah  pokok  yang  disusun  dengan  bahasa  yang
                          sederhana  dan  mudah.  Syarh  merupakan  komentar  dari  kitab  matan  agar  lebih

                          terperinci.  Sedangkan  hasyiyah  adalah  komentar  dari  syarh  yang  dirasa  masih

                          perlu dijabarkan atau diperinci kembali.

               D.  Ibadah dan Karakteristiknya

                    1.  Pengertian Ibadah
                              Menurut  bahasa  ada  empat  makna  dalam  pengertian  ibadah;  (1)  ta’at


                       (ةعاطلا),  (2)  tunduk  (عوضخلا),  (3)  hina  (لذلا)  dan  (4)  pengabdian  (كسمتلا).  Jadi

                       ibadah  itu  merupakan  bentuk  ketaatan,  ketundukan,  dan  pengabdian  kepada  Allah.





                                                                                             FIKIH X    17
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34