Page 27 - FIKIH_MA_KELAS X_KSKK_2020
P. 27

konseptual nan praktis sebagai media rujukan kaum muslim dalam menjalankan ke-

                       hidupan individual maupun sosial. Buah dari ijtihad beliau adalah mazhab syafi'iyyah
                       yang mana mazhab ini merupakan mazhab dengan penganut terbanyak di dunia saat

                       ini.

                       d.  Imam Ahmad Bin Hambal

                              Ahmad bin Hambal lahir di Baghdad, pada bulan Rabiul Awal tahun 164 H.

                       Pada  nasabnya,  ia  bernama  Ahmad  bin  Muhammad  bin  Hambal  bin  Hilal  dari
                       kalangan  Bani  Syaiban,  salah  satu  kabilah  di  Arab.  Nama  Ahmad  bin  Hambal  ini

                       disandarkan  pada  kakeknya.  Sebagaimana  dicatat  Ad-Dzahabi  dalam  kitab  Siyar
                       A’lam an Nubala’, ayahnya adalah seorang pimpinan militer di Khurasan.


                              Saat  masih  kanak-kanak,  Ahmad  bin  Hambal  ditinggal  wafat  oleh  ayahnya

                       yang gugur dalam pertempuran melawan Bizantium. Sedangkan kakeknya, Hambal,
                       adalah seorang gubernur pada masa Dinasti Umayyah. Banyak ulama menyebutkan

                       bahwa Imam Ahmad berkutat mencari ilmu di Baghdad dan sekitarnya sampai usia 19
                       tahun. Setelah menghafal al Qur'an di usia belia, ia mulai mengumpulkan hadis dan

                       mendalami fikih sejak umur 15 tahun.

                              Setelah masa-masa di Baghdad, ia berkelana ke banyak daerah, seperti Kufah,

                       Basrah, Makkah, Madinah, Yaman dan Syam, guna berguru kepada ulama terkemuka

                       setempat. Para periwayat hadis banyak sekali tercatat pernah tinggal, atau setidaknya,
                       singgah  di  Baghdad.  Para  tokoh  ulama  ini  diabadikan  oleh  al-Khatib  al-Baghdadi

                       dalam Tarikh Baghdad. Oleh sebab itu Ahmad bin Hambal begitu terpengaruh oleh
                       mereka,  dan  nantinya  merupakan  salah  satu  kalangan  ahlul  Hadis  terkemuka.

                       Sebagian  besar  kekayaan  ilmu  Ahmad  Ibn  Hambal  diperoleh  di  kota  kelahirannya,

                       Baghdad.

                              Sebagai sosok  yang besar di sana pada kurun abad ke-2 hijriah, Ahmad bin

                       Hambal berada dalam pusaran keilmuan Islam. Berkat ketekunannya mengumpulkan
                       hadis,  Ahmad  bin  Hambal  memiliki  hafalan  hadis  yang  banyak  sekali.  Ini

                       membuatnya  sangat  kompeten  dalam  periwayatan  hadis,  dan  segera  menjadi  salah

                       satu tokoh terkemuka di bidang tersebut.

                              Di  samping  itu,  ilmu  fikih  mulai  banyak  dikembangkan  pada  masa

                       pemerintahan Bani Umayyah dan Bani Abbasiyah. Saat Mu’awiyah Ibnu Abi Sufyan




                                                                                             FIKIH X    15
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32