Page 25 - UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
P. 25

PRESIDEN
                                                   REPUBLIK INDONESIA



                                                       -       25       -





                                        (2)  Kesepakatan para pihak yang berselisih sebagaimana
                                            dimaksud dalam ayat (1) dinyatakan secara tertulis dalam

                                            surat perjanjian arbitrase, dibuat rangkap 3 (tiga)        dan

                                            masing-masing pihak mendapatkan 1 (satu) yang

                                            mempunyai kekuatan hukum yang sama.

                                        (3)  Surat perjanjian arbitrase sebagaimana dimaksud dalam

                                             ayat (2), sekurang-kurangnya memuat :

                                             a.   nama lengkap dan alamat atau tempat kedudukan para

                                                 pihak yang berselisih;

                                             b.   pokok-pokok persoalan yang menjadi perselisihan dan
                                                 yang diserahkan kepada arbitrase untuk diselesaikan

                                                 dan diambil putusan;

                                             c.   jumlah arbiter yang disepakati;

                                             d.   pernyataan para pihak  yang berselisih untuk tunduk

                                                 dan menjalankan keputusan arbitrase; dan
                                             e.   tempat, tanggal pembuatan surat perjanjian, dan tanda

                                                 tangan para pihak yang berselisih.





                                                         Pasal 33


                                        (1)  Dalam hal para pihak telah menandatangani surat

                                             perjanjian arbitrase sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32
                                             ayat (3) para pihak berhak  memilih arbiter dari daftar

                                             arbiter  yang ditetapkan oleh Menteri.


                                        (2)  Para pihak yang berselisih dapat menunjuk arbiter tunggal
                                            atau  beberapa  arbiter (majelis) dalam  jumlah  gasal

                                            sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang.

                                                                                            (3) Dalam …
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30