Page 29 - UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
P. 29
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 29 -
(2) Dalam hal arbiter yang dipilih oleh para pihak
mengundurkan diri, atau meninggal dunia, maka
penunjukan arbiter pengganti diserahkan kepada pihak
yang memilih arbiter.
(3) Dalam hal arbiter ketiga yang dipilih oleh para arbiter
mengundurkan diri atau meninggal dunia, maka para
arbiter harus menunjuk arbiter pengganti berdasarkan
kesepakatan para arbiter.
(4) Para pihak atau para arbiter sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) harus sudah mencapai
kesepakatan menunjuk arbiter pengganti dalam waktu
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja.
(5) Apabila para pihak atau para arbiter sebagaimana
dimaksud dalam ayat (4) tidak mencapai kesepakatan,
maka para pihak atau salah satu pihak atau salah satu
arbiter atau para arbiter dapat meminta kepada Pengadilan
Hubungan Industrial untuk menetapkan arbiter pengganti
dan Pengadilan harus menetapkan arbiter pengganti dalam
waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak
tanggal diterimanya permintaan penggantian arbiter.
Pasal 37
Arbiter pengganti sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 harus
membuat pernyataan kesediaan menerima hasil-hasil yang
telah dicapai dan melanjutkan penyelesaian perkara.
Pasal 38 …