Page 32 - UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
P. 32
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 32 -
Pasal 43
(1) Apabila pada hari sidang para pihak yang berselisih atau
kuasanya tanpa suatu alasan yang sah tidak hadir,
walaupun telah dipanggil secara patut, maka arbiter atau
majelis arbiter dapat membatalkan perjanjian penunjukan
arbiter dan tugas arbiter atau majelis arbiter dianggap
selesai.
(2) Apabila pada hari sidang pertama dan sidang-sidang
selanjutnya salah satu pihak atau kuasanya tanpa suatu
alasan yang sah tidak hadir walaupun untuk itu telah
dipanggil secara patut, arbiter atau majelis arbiter dapat
memeriksa perkara dan menjatuhkan putusannya tanpa
kehadiran salah satu pihak atau kuasanya.
(3) Dalam hal terdapat biaya yang dikeluarkan berkaitan
dengan perjanjian penunjukan arbiter sebelum perjanjian
tersebut dibatalkan oleh arbiter atau majelis arbiter
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), biaya tersebut
tidak dapat diminta kembali oleh para pihak.
Pasal 44
(1) Penyelesaian perselisihan hubungan industrial oleh arbiter
harus diawali dengan upaya mendamaikan kedua belah
pihak yang berselisih.
(2) Apabila perdamaian sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) tercapai, maka arbiter atau majelis arbiter wajib
membuat Akta Perdamaian yang ditandatangani oleh para
pihak yang berselisih dan arbiter atau majelis arbiter.
(3) Akta …