Page 34 - Echos2
P. 34
2 - DEKATI DENGAN PENUH KASIH
Paus Fransiskus, dalam banteng Wajah Belas Kasih (MV, 5), dengan
penuh kerinduan mengungkapkan kebutuhan besar akan belas kasih.
"Betapa saya sangat ingin agar tahun yang akan datang penuh dengan
belas kasihan, sehingga kita dapat pergi kepada setiap pria dan wanita,
membawa kebaikan dan kelembutan Allah!" Dia lebih lanjut meng-
gambarkan Allah sebagai "Allah yang pengasih dan penyayang,
panjang sabar dan berlimpah kasih dan setia" (Kel. 34:6).
Bagi Santo Vinsensius, mustahil untuk membayangkan bahwa seorang
imam misi atau seorang Puteri Kasih tidak dibalut dengan belas kasih
Yesus Kristus. "Quoi! Menjadi seorang Kristiani dan melihat saudara
kita menderita tanpa ikut menangis bersamanya, tanpa ikut sakit
bersamanya! Itu berarti tidak memiliki belas kasihan; itu berarti menjadi
karikatur seorang Kristiani; itu tidak manusiawi; itu berarti lebih buruk
daripada binatang" (CCD XII, 222).
Santa Louisa menasehati para Putrinya untuk "memiliki belas kasihan
yang besar kepada orang miskin yang sakit yang sangat menderita
tanpa bantuan jasmani maupun rohani yang diberikan kepada mereka"
(Tulisan-tulisan Rohani, hlm. 809).
Belas kasih menjadi akar yang menyuburkan hati seorang Puteri
Kasih. Orang-orang akan percaya kepada seorang Puteri Kasih jika
mereka melihat dia berbelas kasih. "Belas kasih juga merupakan
bahasa Tuhan," kata Paus Fransiskus. Mereka yang menderita tidak
terlalu merasakan penderitaan ketika mereka tidak sendirian dan
memiliki teman yang berbagi penderitaan, mencari solusi dan
menawarkan harapan. Belas kasih di antara kalian, para suster,
mendorong kalian untuk saling menolong dan bukannya menggerutu;
belas kasih itu menghilangkan keluhan dari ingatan kalian,
menghilangkan kebencian dari hati kalian, menghilangkan tuduhan dan
menawarkan kesempatan-kesempatan baru.
34