Page 95 - layout terbaru fiks.3 - PDF
P. 95
Apa yang terjadi pada kita, Kasih? Apakah kita kehilangan jalur musik yang mengalun di antara
hati kita? Apakah kita tersesat di tengah-tengah lirik yang tak kunjung selesai? Saya
merindukan melodi yang dulu membuat hatiku bergetar, tapi sekarang sepertinya hilang begitu
saja.
Aku tahu, cinta seperti melodi bisa hilang, Aku ingin kita kembali menari di atas melodi cinta
yang pernah kita miliki. Namun, aku tidak bisa menemanimu kasih, maafkan aku. Jika surat
ini sudah kau baca, aku ingin meminta maaf dan terima kasih atas kenangan indah yang telah
kita buat seindah melodi. Terakhir kali aku mengajakmu, sebenarnya aku hendak memberitahu
atas sakit ku yang selama ini aku pendam. Maya, mungkin melodi kita tidak akan ada lagi dan
dengan surat ini aku pamit, selamat tinggal, berbahagia lah dan temukan melodi yang lebih
indah.
Melodi Cintamu,
Adrian”
Maya tak henti menangis dan menyalahkan diri sendiri, ia bersikeras mengajak kakak
Adrian untuk mengunjungi Adrian di ICU, untung saja kakak Adrian mau menemani Maya.
Sesampainya di Rumah Sakit, tidak ada yang boleh masuk ke dalam ruang ICU. Maya hanya
bisa memandangi Adrian dari luar kaca dengan harapan ia dapat mengulang kembali kenangan
indah bersama Adrian.
Waktu telah berlalu hingga malam tiba, Maya masih menunggu disana dengan kakak
Adrian, lalu dikejutkan dengan Adrian yang tiba-tiba sadar. Setelah dikunjungi dokter, Adrian
boleh dijenguk tapi satu orang saja yang diperbolehkan masuk. Kakak Adrian mengalah dan
Maya yang disuruh masuk ruangan. Dengan pakaian APD, Maya memasuki ruangan dan
berbincang dengan Adrian. Mereka saling berpelukan dengan isak tangis, tidak henti Maya
meminta maaf.
95