Page 15 - BUKU SAKU RINTAN FADHILAH
P. 15

Teori Upah
               T
                       eori  yang  menjelaskan  pembentukan  harga  dan  penggunaan  tenaga  kerja  dikenal
                       sebagai teori produktivitas marjinal, yang sering juga disebut sebagai teori upah. Dalam
                       kerangka  teori  ini,  produktivitas  marjinal  tidak  semata-mata  bergantung  pada  sisi
               permintaan di pasar tenaga kerja. Sebuah perusahaan yang beroperasi dalam pasar tenaga kerja
               yang  kompetitif  akan  merekrut  tenaga  kerja  hingga  mencapai  titik  di  mana  tingkat  upah
               sebanding  dengan  nilai  produk  marjinal.  Oleh  karena  itu,  kurva VMP  (Value  of  Marginal
               Product)  mencerminkan  permintaan  perusahaan  terhadap  tenaga  kerja.  Tingkat  upah  serta
               jumlah  tenaga  kerja  yang  digunakan  ditentukan  oleh  interaksi  antara  penawaran  dan
               permintaan.  Ketika  kita  membahas  teori  produktivitas  marjinal  upah,  kita  sebenarnya
               membahas teori permintaan harga, karena harga dipengaruhi oleh baik permintaan maupun
               penawaran.
               Proses Penyamaan Upah
               T
                       ingkat  kepuasan  atau  ketidakpuasan  karyawan  terhadap  pekerjaan  bervariasi,  yang
                       dapat memengaruhi perbedaan upah antara berbagai jenis pekerjaan. Konsep ini dikenal
                       sebagai teori penyamaan upah, yang menyatakan bahwa variasi upah mencerminkan
               perbedaan preferensi atau selera individu terhadap jenis pekerjaan tertentu. Beberapa individu
               mungkin bersedia menerima pekerjaan dengan tingkat kepuasan yang rendah demi imbalan
               yang lebih tinggi, sementara yang lain memilih pekerjaan dengan upah lebih rendah karena
               mereka  menikmati  aktivitas  tersebut.  Setiap  jenis  pekerjaan  memiliki  penawaran  dan
               permintaan yang memengaruhi tingkat  upah serta jumlah tenaga kerja yang dapat  diserap.
               Kurva  penawaran  tenaga  kerja  umumnya  menunjukkan  kemiringan  naik,  mencerminkan
               perbedaan preferensi pekerja terhadap jenis pekerjaan yang tersedia. Jika preferensi pekerja
               terhadap  pekerjaan  tidak  menunjukkan  perbedaan,  kurva  penawaran  akan  cenderung  lebih
               datar. Semakin curam kurva penawaran, semakin besar kecenderungan pekerja untuk memilih
               jenis pekerjaan tertentu. Titik keseimbangan terjadi pada perpotongan antara kurva penawaran
               dan permintaan (DD dan SS), yang menghasilkan titik ekuilibrium.



































                                                           10
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20