Page 19 - BUKU SAKU RINTAN FADHILAH
P. 19

BAB VI


                             PERMINTAAN DAN PENAWARAN PENDIDIKAN


               Nilai Ekonomi Pendidikan
               P
                      endidikan sebagai modal manusia telah mulai diakui sebagai faktor penting dalam teori
                      pertumbuhan ekonomi sejak revisi yang dilakukan oleh Lucas (1990) serta Mankiw,
                      Romer, dan Weil (1992) terhadap teori pertumbuhan neoklasik. Mereka mengemukakan
               bahwa meskipun teori Solow (1956) mampu menjelaskan mekanisme pertumbuhan ekonomi,
               teori  tersebut  tidak  dapat  menjelaskan  kesenjangan  pendapatan  antarnegara.  Dengan
               memasukkan  modal  manusia  ke  dalam  model,  sebagian  dari  kesenjangan  tersebut  dapat
               diuraikan.  Namun,  hubungan  antara  pendidikan  dan  pertumbuhan  ekonomi  tidak  selalu
               menunjukkan  konsistensi.  Sebagai  contoh,  meskipun  tingkat  partisipasi  sekolah  di Afrika
               meningkat sebesar 4 persen per tahun antara tahun 1960 hingga 1985, pertumbuhan ekonomi
               di  wilayah  tersebut  hanya  mencapai  0,5  persen  per  tahun,  bahkan  banyak  negara  yang
               mengalami pertumbuhan negatif. Sebaliknya, Asia Timur mencatatkan pertumbuhan ekonomi
               yang lebih tinggi meskipun pertumbuhan angka sekolahnya lebih rendah, yaitu sebesar 2,7
               persen. Secara teoritis, pendidikan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja
               yang pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan pendapatan. Namun, dalam
               praktiknya,  peningkatan  pendidikan  tidak  selalu  memberikan  pengaruh  yang  signifikan
               terhadap pertumbuhan ekonomi maupun pengurangan kesenjangan pendapatan.

               Permintaan Pendidikan
               P
                      asar  pendidikan  mencakup  seluruh  aktivitas  yang  berkaitan  dengan  permintaan  dan
                      penawaran  layanan  pendidikan  tertentu.  Dalam  konteks  ekonomi,  pasar  pendidikan
                      dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu pasar konkret dan pasar abstrak. Dari segi
               strukturnya, pasar pendidikan memiliki kesamaan dengan pasar persaingan monopoli. Dalam
               analisis  pasar  pendidikan,  terdapat  dua  elemen  penting  yang  harus  diperhatikan,  yaitu
               permintaan  pendidikan  dan  penawaran  pendidikan.  Menurut  Hector  Corea,  permintaan
               pendidikan  merupakan  kebutuhan  yang  terwujud  melalui  keinginan  untuk  memperoleh
               pelajaran tertentu. Permintaan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk budaya, politik,
               dan kondisi ekonomi. Secara keseluruhan, permintaan pendidikan individu juga dipengaruhi
               oleh  pendapatan  orang  tua,  tingkat  pendidikan  orang  tua,  jenis  pekerjaan  orang  tua,  biaya
               pendidikan, kebijakan pemerintah, kebijakan lembaga pendidikan, serta pandangan individu
               terhadap jenis pendidikan yang diinginkan. Selain itu, permintaan pendidikan juga dipengaruhi
               oleh cara pandang terhadap pendidikan, apakah dipandang sebagai bentuk konsumsi, investasi,
               atau kombinasi dari keduanya. Untuk informasi lebih lanjut dapat dilihat pada video berikut ini
               :










                                                           14
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24