Page 24 - BUKU SAKU RINTAN FADHILAH
P. 24

BAB IX


                              PENGUKURAN NILAI TAMBAH PENDIDIKAN


               Private Investment
               M
                          enurut  Mulyaputri  &  Kartika  (2017)  Investasi  merupakan  salah  satu  komponen
                          krusial  dalam  mendukung  pertumbuhan  ekonomi  suatu  negara.  Dalam  ranah
                          investasi, tujuan utama adalah untuk meraih keuntungan yang signifikan di masa
               depan. Prinsip ini juga relevan dalam sektor pendidikan. Pendanaan untuk pendidikan swasta
               kini berkembang menjadi suatu bisnis yang dinamis. Investasi dalam pendidikan tidak hanya
               terbatas pada kontribusi finansial, tetapi juga mencakup berbagai bentuk lainnya. Investor yang
               berpengaruh dapat melakukan investasi secara langsung pada institusi pendidikan, usaha, atau
               teknologi yang mendukung proses belajar mengajar, atau melalui perantara yang menyediakan
               layanan bagi penyelenggara pendidikan. Pilihan ini ditentukan oleh tujuan, risiko, dan dampak
               yang diharapkan oleh investor. Dengan demikian, investasi di sektor pendidikan mencakup
               berbagai  bentuk,  termasuk  penyediaan  infrastruktur  fisik,  pengembangan  sumber  daya
               manusia,  serta  teknologi  yang  mendukung  pendidikan.  Namun,  investasi  swasta  juga
               mengandung  risiko,  seperti  kemungkinan  terjadinya  komersialisasi  dalam  pendidikan.
               Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 46 ayat 1
               menegaskan bahwa pendanaan pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah,
               pemerintah daerah, dan masyarakat. Selain itu, Pasal 55 ayat 3 dari undang-undang yang sama
               juga  menekankan  bahwa  pendanaan  berbasis  masyarakat  dapat  berasal  dari  penyelenggara
               pendidikan, masyarakat, pemerintah, dan sumber lainnya.

               Sosial Investment
               I
                   nvestasi sosial dalam sektor pendidikan memiliki tujuan utama untuk memberikan dampak
                   positif  yang  luas  bagi  masyarakat,  dengan  penekanan  pada  peningkatan  keadilan,
                   aksesibilitas,  kualitas  pendidikan,  serta  pengembangan  masyarakat  secara  keseluruhan.
               Sumber dana untuk investasi ini dapat berasal dari pemerintah, organisasi nirlaba, filantropi,
               atau kombinasi dari ketiganya. Sebagai contoh, pemerintah dapat mengalokasikan anggaran
               untuk pelatihan guru, peningkatan fasilitas sekolah, atau penyediaan buku dan alat belajar di
               daerah terpencil. Di sisi lain, organisasi nirlaba dan filantropi dapat mendanai berbagai program
               pendidikan,  seperti  pembangunan  perpustakaan,  pemberian  beasiswa  kepada  siswa  yang
               kurang mampu, atau pelatihan keterampilan bagi para pengajar. Bentuk investasi ini sangat
               bervariasi, mulai dari pembangunan sekolah di daerah terpencil, pemberian beasiswa, hingga
               dukungan  terhadap  kebijakan  pendidikan  yang  inklusif.  Pembangunan  sekolah  di  wilayah
               terpencil  bertujuan  untuk  mengatasi  kesenjangan  akses  pendidikan,  sedangkan  beasiswa
               membantu  siswa  yang  kurang  mampu  untuk  melanjutkan  pendidikan  mereka.  Fokus  dari
               investasi ini adalah menciptakan sistem pendidikan yang lebih adil, memastikan bahwa setiap
               individu  memiliki  akses  yang  setara  terhadap  pendidikan  berkualitas,  serta  mendorong
               pembangunan  masyarakat  secara  menyeluruh.  Sebagai  ilustrasi,  pemerintah  dapat
               mengalokasikan  anggaran  untuk  meningkatkan  kualitas  pengajaran  di  sekolah-sekolah  di
               daerah  terpencil,  sementara  donasi  dari  filantropi  dapat  digunakan  untuk  membangun
               perpustakaan di daerah yang kurang berkembang.



                                                           19
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29