Page 78 - KOTA DEKAT LAUT BY LIL_S
P. 78
Aku memejamkan kedua mataku. Detik itu, aku berusaha untuk
tidak mencari tahu tentangnya lagi. Ketika, embusan angin datang,
melalui celah pintu rumahku. Ada notifikasi pesan masuk dari obrolan
facebook. Pesan itu datang dari Esok.
“Assalamuallaikum, Lail. Apa kabar ?” tanyanya pada pesan
singkat itu.
Kehidupan Esok begitu menggembirakan. Ia saat ini, bekerja
sebagai seorang perwira bagian mesin. Sejak dari dulu, Esok selalu
belajar dengan giat. Tak ada celah baginya, untuk terus bermalas-
malasan. Atas upaya kerja kerasnya itu. Ia berhasil meraih apa yang
telah dulu ia impikan.
Dari awal mula meniti karirnya. Esok telah melalui banyak
proses pada hidupnya. Pun, ia kerap kali merasakan embusan angin
yang berbeda dari tiap negara yang ia datangi. Sebab, urusan
pekerjaannya. Berpindah-pindah, dari negara satu ke negara lainnya.
Adalah makanan sehari-hari Esok. Untuk itu, ia sangat paham betul.
Mengenai ‘jarak’, yang akan membuatnya merasa rindu dengan
seseorang yang dicintainya. Seperti sudah kebal.
Ketika ia berada di Malaysia. Ia sempat memberi kabar
kepadaku. Melayangkan pesan singkatnya, yang sekadar berbasa-
basi menanyakan kabarku. Aku senang, sekaligus sedikit rindu
akannya. Pun, saat ia berada di negara Pakistan, Singapura dan negara
lainnya. Esok, masih sempat memberikan kabarnya kepadaku.
Ada momen di mana saat ia, berpindah kontrak kerja lagi.
Yakni, ketika ia berada di Iraq. Mengingat kondisi, jarak yang sangat
73