Page 79 - KOTA DEKAT LAUT BY LIL_S
P. 79

jauh  itu.  Kesabaran  serta  sosoknya  yang  kuat  itu,  menjadikanku

                      semakin kagum padanya. Seperti yang kerap kali ia lakoni. Perihal

                      menanggung rindu.  Terhadap,  keluarga  yang ia tinggalkan, selama

                      berbulan-bulan lamanya.  Apakah, jarak jauh itu.  Bisa melemahkan

                      dirinya untuk tidak bisa bertemu dengan keluarganya ? Tidak. Esok,

                      tidak begitu. Maka, di sela-sela waktu liburnya ataupun hari cutinya.

                      Ia memperjuangkan haknya sebagai seorang ayah, juga suami. Untuk

                      bisa berkumpul bersama dengan keluarga kecilnya.


                              Esok,  lagi-lagi  buatku  kagum.  Mengapa  tidak  ?  Ia  selalu

                      meluangkan  waktunya,  agar  bisa  bertatap  muka  secara  langsung

                      dengan keluarga yang ia tinggalkan itu. Rasa tanggungjawab yang ia

                      miliki. Begitu terasa. Pun, sosoknya yang sangat penyayang terhadap

                      keluarganya.  Seolah,  memberikan  kehangatan  tersendiri  bagi,

                      keluarganya.



                              Hatiku  dipenuhi  rasa  haru.  Selalu  saja  begitu.  Saat

                      membicarakan  kebaikan  yang  dimiliki  oleh  Esok.  Kedua  mataku

                      sempat mengeluarkan air mata. Iya, aku terharu. Juga, sangat salut

                      padanya. Tentang, kasih sayang luar biasanya untuk keluarganya.


                              “Rasanya   aku   bangga   sekali,   padamu   Esok. Sangat bangga


                      sekali padamu...,” gumamku.


                              Seperti lautan lepas  yang begitu luas.  Iya, mungkin aku bisa

                      menggambarkan sosok Esok seperti itu. Bukti rasa kasih sayangnya

                      yang begitu luas itu. Tak bisa dihitung, apalagi diterka.  Ditambah,

                      ilmu yang ia miliki. Sama luasnya dengan lautan yang luas itu. Serta,

                      sabarnya. Yang setara dengan lautan. Tak ada batasnya. Maka, ketika

                      kedua  mataku  melihat  lautan.  Hatiku,  menjadi  ingat  padanya.


                                                           74
   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84