Page 42 - Aku Anak Kajang
P. 42
Bagian tengah disebut kale balla, tempat menetap,
berkumpul, menerima tamu, dan beristirahat. Sementara
itu, bagian bawah rumah disebut siring. Bagian ini adalah
kolong rumah yang biasanya ditempati orang menenun
kain sekaligus tempat menyimpan alat-alat pertanian.
Pada kale balla terdapat bagian yang disebut para-
para, bagian yang diibaratkan sebagai bahu. Bagian itu
berupa rak sekitar setengah meter yang ditempatkan di
bagian luar dinding, tepat di bawah atap yang berbentuk
limas segi tiga. Ketinggian para-para setinggi telinga
dan mata manusia dengan harapan pemilik rumah kelak
dapat mendengar dan menyaksikan jika ada yang berniat
jahat.
“Oh iya, rumah di sini, rumah kayu semua ya?
Saya baru sadar, saya belum pernah menemukan rumah
beton di kampung ini.”
“Betul. Bahkan, rumah kayu kami tak menggunakan
paku dan bahan hasil teknologi. Tiang dan pasak saling
terikat dan berdiri kukuh tanpa harus menggunakan
paku. Kami berpantang menggunakan paku atau hasil
teknologi lainnya.”
Aku mengajak Kak Aldino turun ke balai-balai di
kolong rumah. Di sana suasananya lebih sejuk sekaligus
dia bisa melihat ibu menenun sambil mendengarkan
ceritaku tentang rumah Kajang.
34