Page 118 - LITERASI-BUKU-SEBAGAI-SARANA-MENUMBUHKAN-KEPRIBADIAN-PESERTA-DIDIK-YANG-UNGGUL
P. 118

104



                 Manuel Castells (2015) menyebut aktivisme ini sebagai
            jejaring kemarahan dan harapan. Individu saling terkait satu
            sama lain atas dasar emosi yang sama: kemarahan, yang
            kemudian ditransformasikan dalam bentuk aksi bersama.
            Dalam hal ini, teknologi informasi dan komunikasi berperan
            penting. Kemarahan Rie rie dan rekan-rekannya merupakan
            bukti emosi yang sama yang dihasilkan dari identitas kolektif,
            yakni sesama BMI. Holland dkk. (2008) menggarisbawahi
                   ROSDA
            pentingnya identitas kolektif sebagai dasar penting dalam
            membangun aksi bersama.
                 Dekonstruksi makna babu melalui praktik blogging
            menunjukkan kemampuan literasi digital dalam melahirkan
            praktik budaya baru dalam dunia BMI, yang menawarkan
            penggambaran dunia BMI yang cerdas, melek teknologi, dan
            mampu bersuara. Literasi digital memungkinkan para BMI
            untuk mengkonstruksi identitas yang lebih kuat di mata publik
            yang lebih luas. Selain itu, sebagai aktivitas kolektif, praktik
            literasi digital BMI juga berfungsi sebagai pemberdayaan
            komunitas dan alat perjuangan.
                 Menarik disimak bahwa blog sebagai salah satu praktik
            literasi digital juga menawarkan pembacaan yang berbeda
            kepada pembacanya. Untuk itu, tulisan ini juga berupaya
            mengungkap bagaimana dunia blogging BMI ditanggapi oleh
            para pembacanya.
   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122   123