Page 123 - LITERASI-BUKU-SEBAGAI-SARANA-MENUMBUHKAN-KEPRIBADIAN-PESERTA-DIDIK-YANG-UNGGUL
P. 123

109



            menyimpan buku hariannya dalam panci yang tidak terpakai,
            dan dia selalu menulis sembari duduk di lantai dapur dekat
            pintu masuk apartemen agar cepat bertindak cepat manakala
            majikannya pulang.
                 Saya hafal betul suara dan irama
                 langkah kaki majikan saya. Kalau

                 saya mendengar langkah kaki itu,
                 saya akan segera memasukkan buku
                   ROSDA
                 harian ke dalam panci. Majikan saya

                 tidak pernah membuka panci. Bisa
                 saya bayangkan, kalau majikan saya
                 tahu ada pulpen dan buku di dalam

                 panci, mungkin akan memakannya

                 mentah-mentah (23).

                 Penuturan Rini menunjukkan betapa rumitnya sebuah
            proses kreatif bagi seseorang. Pada saat yang sama, dia
            menggambarkan sebuah taktik perlawanan.
                 Gambaran literasi sebagai ancaman juga bisa dilacak di
            cerpen “Surat Berdarah untuk Presiden” yang ditulis oleh
            Daniela Jaladara.  Dalam cerpen ini, tokoh utama, Rosminah,
                           1
            berniat menulis surat untuk Presiden SBY, dan mengharapkan
            perbaikan dalam penanganan TKW. Minah menyembunyikan


            1 Daniela Jaladara adalah nama pena seorang penulis BMI di Hong Kong. Cerpen “Surat Berdarah
            untuk Presiden” ini menjadi terpilih sebagai cerpen terbaik versi VOI RRI 2010 dan dibukukan
            dalam sebuah antologi cerpen BMI berjudul sama. Berkat cerpen ini, Daniela Jaladara terpilih
            untuk menjadi salah satu penulis yang diundang di Ubud Writers and Readers Festival 2011. Cerpen
            ini sudah diterjemahkan dalam Bahasa Inggris dan Jerman. Daniela kini menetap di Garut dan
            menekuni bisnis agrowisata dan mendirikan komunitas belajar informal bersama suaminya.
   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128