Page 125 - LITERASI-BUKU-SEBAGAI-SARANA-MENUMBUHKAN-KEPRIBADIAN-PESERTA-DIDIK-YANG-UNGGUL
P. 125
111
antara literasi dan identitas. ‘‘A Discourse is a sort of ‘identity kit’
which comes complete with the appropriate costume and instructions
on how to act, talk and often to write, so as to take on a particular
social role that others will recognise.’’ Diskursus (dengan D
huruf besar) mengacu pada sarana yang kita gunakan untuk
mengidentifikasikan diri kita dengan anggota komunitas atau
jejaring sosial tertentu. Sarana itu termasuk kata, tindakan,
nilai, dan keyakinan.
ROSDA
Dalam perspektif sosiokultural, identitas seseorang
dibentuk tidak hanya oleh proses pembentukan diri,
namun juga oleh persepsi orang lain tentang dirinya. Kita
mengidentifikasikan diri kita dengan dunia di mana kita
berada, dan kita terus-menerus mengkonstruksi identitas
kita atas dasar kesamaan dan perbedaan dalam masyarakat
dan budaya di mana kita menjadi bagiannya (Barker, 2004).
Pemahaman ini sejalan dengan konsep identitas posisional,
yang mengacu pada cara seseorang mengidentifikasi dirinya
dalam kaitannya dengan kekuasaan, status, dan tingkat sosial
(Holland, Jr., Skinner, & Cain, 1998).
Meskipun demikian, identitas seseorang juga melibatkan
elemen-elemen figuratif yang terkait dengan budaya. Dalam
bahasa Holland dan kawan-kawan, “figurative identities
are about signs that evoke storylines or plots among generic
characters” (Holland et al., 1998). Identitas posisional bisa
saja menempatkan seseorang pada posisi yang kurang
menguntungkan, namun ia bisa memanfaatkan elemen-elemen
figuratif dalam identitasnya, untuk menegosiasikan identitas
posisionalnya dan memperoleh posisi tawar secara sosial yang
lebih berpengaruh (Holland et al., 1998).