Page 176 - LITERASI-BUKU-SEBAGAI-SARANA-MENUMBUHKAN-KEPRIBADIAN-PESERTA-DIDIK-YANG-UNGGUL
P. 176
162
kerasmu. Kalau kamu punya impian, apapun itu, kejarlah
sampai dapat. Setiap orang yang mau berusaha, pasti bisa.”
Ani, Acik, dan banyak mantan buruh migran yang sudah
membuktikannya. Sebagaimana pernyataan di awal film, “Bye
bye Hong Kong, I’m a teacher now.”
Sofie: Teks Kultural dalam
ROSDA
Literasi Jalanan
Ani Ema Susanti paham bagaimana ia mendayagunakan
literasi sebagai kapital budaya untuk meningkatkan kualitas
kehidupannya. Dalam kehidupan sehari-hari, kapital budaya
ini tidak selalu berupa kegiatan membaca menulis; namun
semua aspek dalam kehidupan seseorang yang dapat
didayagunakan untuk memenuhi tujuan tertentu. Pada
komunitas anak-anak jalanan, literasi bermakna secara unik.
Literasi memediasi kegiatan penciptaan makna dan gagasan
dengan menggunakan semua teks kultural (informasi dari
budaya pop; buku, film, serial televisi) dalam proses kreatif
mereka. Istilah ‘teks kultural’ digunakan Dyson (1997, 2002)
untuk menandai semua sumber daya yang digunakan anak
dalam aktivitas literasinya. ‘Budaya’ dalam ‘teks kultural’
dimaknai secara luas, mencakup budaya kanak-kanak
(childhood culture) dengan semua elemennya seperti permainan,
mainan, buku anak, dan figur dalam budaya pop seperti tokoh
serial televisi, film, dan lain-lain. Anak mendayagunakan teks
kultural ini untuk tujuan tertentu. Misalnya, yang dicontohkan