Page 178 - LITERASI-BUKU-SEBAGAI-SARANA-MENUMBUHKAN-KEPRIBADIAN-PESERTA-DIDIK-YANG-UNGGUL
P. 178
164
di buku tulisnya. “Enak saja! Akan kulaporkan kepada ayah!”
Zahra menulisnya dengan tanda seru yang banyak. “Jangan!
Kau bisa memakai sepatuku!” tulis Ali akhirnya.
Anak-anak memahami bahwa literasi—dalam hal ini
tulisan—berperan penting dalam interaksi sosial. Dalam
kehidupan sehari-hari, anak melihat pelayan restoran mencatat
pesanan pengunjung dan tukang sayur mencatat pesanan
pelanggan. Begitu pula, mereka menyaksikan kasir di toko
ROSDA
mencatat sesuatu agar orang dewasa dapat membawa pulang
barang yang mereka beli. Hampir semua transaksi melibatkan
tulisan. Dengan media yang berbeda, anak menyaksikan
tukang ojek menuliskan pesan pada telepon seluler dan
orang dewasa bekerja dengan mengetikkan kata-kata pada
layar komputer. Sebelum anak-anak mampu mengeja dan
memahami bahasa tulis, mereka menyadari bahwa tulisan
merupakan alat untuk mendapatkan sesuatu (dalam transaksi
jual-beli).
Pada bagian ini kita akan menyaksikan nukilan interaksi
pembelajaran di PAUD Bestari yang memungkinkan siswa
melakukan literasi—dalam bentuk pengungkapan gagasan
dan kreasi—secara luas dalam lingkungan sosial mereka.
Dalam melakukannya, anak-anak jalanan pun mengoptimalkan
penggunaan teks kultural dalam berkarya. Semua proses ini
tentu tak terjadi secara otomatis, melainkan dimungkinkan oleh
interaksi di antara siswa dan guru dengan siswa yang setara
dan menghargai. Hanya dengan mengenali konteks sosial dan
interaksi guru dan siswa kita dapat memahami penggunaan
teks kultural dalam praktik literasi.