Page 16 - RAP2020
P. 16
3. Inovasi Pelayanan Publik
Pemanfaatan Teknologi Informasi pada Pengadilan Negeri
Palangka Raya adalah penggunaan Aplikasi S-Kum yang berguna
untuk menghitung uang panjar perkara secara mandiri dan melakukan
pembayaran biaya panjar melalui mesin EDC dari Bank BTN yang
telah disiapkan. Selain itu disediakan mesin antrian untuk pelayanan
PTSP+, Aplikasi Survey Kepuasaan Masyarakat , Aplikasi Penilaian
Persepsi Korupsi yang semuanya sudah secara Elektronik.
Berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Nomor 3 Tahun 2018 tentang Administrasi di Pengadilan Secara
Elektronik Jouncto Surat Edaran Dirjen Badilum Nomor 4 Tahun 2019
tentang kewajiban pendaftaran perkara melalui ecourt, dengan
diberlakukannya kewajiban untuk melakukan pendaftaran perkara
perdata melalui Aplikasi e-court Mahkamah Agung untuk Advokat
yang telah diverifikasi sebagai Pengguna Terdaftar dan berdasarkan
Keputusan Dirjen Badilum Nomor 44/DJU/SK/HM02.3/2/2019 tentang
pemberlakuan Aplikasi Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP+) dan
Surat Keterangan Elektronik (eraterang) bagi seluruh masyarakat
yang mengajukan Surat Keterangan Elektronik (eraterang) di
Pengadilan dan juga Aplikasi persidangan secara Elektronik atau
E-Litigasi.
Di samping itu ada Aplikasi Siwas Sistem Informasi Pengawasan
Mahkamah Agung Republik Indonesia disingkat SIWAS adalah
aplikasi Pengaduan yang disediakan oleh Badan Pengawasan
Mahkamah Agung. Siwas ditujukan untuk anda yang memiliki
informasi dan ingin melaporkan suatu perbuatan berindikasi
pelanggaran yang terjadi di Lingkungan Mahkamah Agung Republik
Indonesia atau Peradilan di bawahnya.
4. Permasalahan Organisasi
Salah satu sumber permasalahan birokrasi adalah perilaku
negatif yang ditunjukan dan dipraktikkan oleh para birokrat. Perilaku
Rancangan Aksi Perubahan| Membangun si-ELMO (Sistem Elektronik Monitoring) 16
menuju peningkatan kinerja pengawasan Layanan Bantuan Hukum di Pengadilan Negeri
Palangka Raya