Page 15 - Kelas X Hindu BS press
P. 15

dan  berkelanjutan.  Umat  hindu  hendaknya  menyadari  membiasakan  diri
                            belajar, karena hal itu merupakan salah satu cara mendekati diri kepada
                            Sang Hyang Widhi Waasa (Yajña).
                      2. Naimittika Yajña
                            Naimittika Yajña adalah Yajña yang dilakukan pada waktu-waktu tertentu
                         yang sudah di jadwal, dasar perhitungan adalah :
                         a)  Berdasarkan perhitungan warna, perpaduan antara Tri Wara dengan Pañca
                            Wara. Contoh: Hari Kajeng kliwon. Perpaduan antara Pañca Wara dengan
                            Sapta Wara. Contohnya: Budha Wage, Budha Kliwon, Anggara kasih dan
                            lain sebagainya.
                         b)  Berdasarkan penghitungan Wuku. Contohnya: Galungan, Pagerwesi,
                            Saraswati, Kuningan.
                         c)  Berdasarkan atas penghitungan Sasih. Contohnya: Purnama, Tilem, Nyepi,
                            Śiwa Rātri.


                      3. Insidental
                            Yajña ini didasarkan atas adanya peristiwa atau kejadian-kejadian tertentu
                         yang  tidak  terjadwal,  dan  dipandang  perlu  untuk  melaksanakanya  Yajña,

                         atau  dianggap  perlu  dibuatkan  upacara  persembahan.  Melaksanakan  Yajña
                         diharapkan menyesuaikan dengan keadaan, kemampuan, dan situasi.
                            Secara kwantitas Yajña dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:
                         a.  Kanista, artinya Yajña tingkatan yang kecil. Tingkatan kanista ini dapat
                            dibagi menjadi tiga lagi :
                            1) Kaniṣtaning Niṣṭa adalah terkecil di antara yang kecil.
                            2) Madhyaning Niṣṭa adalah sedang di antara yang kecil.
                            3) Utamaning Niṣṭa adalah tersebar di antara yang kecil.
                         b.  Madhya artinya sedang, yang terdiri dari tiga tingkatan :
                            1) Niṣṭaning Madhya adalah terkecil di antara yang sedang.
                            2) Madhyaning Madhya adalah sedang di antara yang menengah.
                            3) Utamaning Madhya adalah terbesar di antara yang sedang.
                         c.  Utama artinya besar, yang terdiri dari tiga tingkatan :
                            1) Niṣṭaning Utama artinya terkecil di antara yang besar
                            2) Madhyaning Utama artinya sedang di antara yang besar.
                            3) Utamaning Utama artinya yang paling besar.










                                                         Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti |   9
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20