Page 19 - Kelas X Hindu BS press
P. 19

b. Ayodhyā Kanda
                         Dasaratha  merasa  sudah  tua,  maka  ia  hendak  menyerahkan  mahkotanya
                      kepada Rāmā. Datanglah Kaikeyi yang memperingatkan bahwa ia masih berhak
                      atas dua permintaan yang mesti dikabulkan oleh raja. Maka permintaan Kaikeyi
                      yang pertama ialah supaya bukan Rāmā melainkan Bharatalah yang menjadi raja
                      menggantikan Dasaratha. Permintaan kedua ialah supaya Rāmā dibuang ke hutan
                      selama 14 tahun.
                         Demikianlah Rāmā, Lakṣmaṇa dan Sītā istrinya meninggalkan Ayodhyā. Tak
                      lama  kemudian  Dasaratha  meninggal  dan  Bharata  menolak  untuk  dinobatkan
                      menjadi  raja.  Ia  pergi  ke  hutan  mencari  Rāmā.  Bagaimana  pun  ia  membujuk
                      kakaknya, Rāmā tetap pendiriannya untuk mengenbara terus sampai 14 tahun.
                      Pulanglah  Bharata  ke  Ayodhyā  dengan  membawa  terompah  Rāmā.  Terompah
                      inilah  yang  ia  letakkan  di  atas  singgasana,  sebagai  lambang  bagi  Rāmā  yang
                      seharusnya menjadi raja yang sah. Ia sendiri memerintah atas nama Rāmā.


                      c. Aranyaka Kanda
                            Di dalam hutan Rāmā berkali-kali membantu para pertapa yang tidak habis-
                         habisnya  diganggu  oleh  raksasa.  Suatu  ketika  ia  berjumpa  dengan  raksasa
                         perempuan  Surpanaka  namanya,  ia  jatuh  cinta  padanya.  Oleh  Laksmana
                         raksasa ini dipotong telinga dan hidungnya. Kemudian ia melaporkan peristiwa
                         ini kepada kakaknya Ravana, seorang raja raksasa yang berkepala sepuluh dan
                         memerintah di Alengka. Diceritakan pula betapa cantiknya istri Rama.
                            Rāvaṇa pergi ketempat Rāmā,
                         dengan  maksud  menculik  Sītā
                         sebagai  pembalasan  terhadap
                         penghinaan  adiknya.  Marica
                         seorang  raksasa  teman  Ravana,
                         menjelma sebagai  kijang  emas,
                         dan  berlari-lari  kecil  di  depan
                         kemah.  Rama  dan  Sītā  sangat
                         tertarik,  dan  meminta  kepada
                         suaminya  untuk  menangkap
                         kijang  itu.  Ternyata  kijang  itu
                         tidak  sejinak  nampaknya,  dan
                         Rama  makin  jauh  dari  tempat
                         tinggalnya. Akhirnya kijang itu   Sumber:www.en.wikipedia.org
                         dipanahnya. Seketika itu kijang   Gambar 1.6 Lakon Rāvaņa dengan dasamuka
                         itu  menjelma  menjadi  raksasa
                         dan menjerit keras.
                            Jeritan itu dikira oleh Sītā berasal dari Rama, maka disuruhnyalah iparnya
                         memberi  pertolongan.  Sītā  tinggal  sendirian.  Datanglah  seorang  Brahmana
                         kepadanya untuk berpura-pura meminta nasi. Sītā dilarikannya.

                                                         Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti |   13
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24