Page 21 - Kelas X Hindu BS press
P. 21

dengan Rāmā. Setelah itu terjadilah pertempuran yang sengit, setelah Indrajit
                         dan  Kumbakarna  gugur,  Rawana  terjun  ke  dalam  kancah  peperangan  yang
                         diakhiri  dengan  kemenangan  di  pihak  Rāmā  dan  Ravana  terbunuh  dalam
                         peperangan tersebut. Setelah peperangan selesai Vibhisana adik Ravana yang
                         memihak Rāmā diangkat menjadi raja di negeri Lengka serta Sītā bertemu
                         kembali dengan Rāmā.
                            Rāmā tidak mau menerima kembali istrinya, karena sudah sekian lamanya
                         tinggal di Alengka dan tidak mungkin masih suci. Sītā sedih sekali kemudian
                         ia menyuruh para abdinya membuat
                         api  unggun.  Kemudian  ia  terjun  ke
                         dalam api. Nampaknya Dewa Agni di
                         dalam api tersebut menyerahkan Sītā
                         kepada  Rāmā.  Rāmā  menjelaskan,
                         bahwa  ia  sama  sekali  tidak  sanksi
                         dengan  kesucian  Sītā,  akan  tetapi
                         sebagai permaisuri kesuciannya harus
                         terbukti  di  depan  mata  rakyatnya.
                         Diiringi  oleh  tentara  kera  Rāmā
                         beserta  istri  dan  adiknya  kembali
                         ke Ayodhyā.  Mereka  disambut  oleh
                         Bharata  yang  segera  menyerahkan   Sumber: www.ancientindians.wordpress.com
                                                             Gambar 1.9 Ilustrasi cerita Rāmāyana Dewi Sītā terjun
                         tahta kerajaan kepada Rāmā.         ke dalam bara api

                      g. Uttara Kanda
                            Dalam bagian ini diceritakan bahwa kepada Rāmā terdengar desas-desus
                         bahwa rakyat menyangsikan kesucian Sītā. Maka untuk memberi contoh yang
                         sempurna kepada rakyat diusirlah Sītā dari istana. Tibalah Sītā di pertapaan
                         Vālmīki,  yang  kemudian  mengubah  riwayat  Sītā  itu  wiracarita  Rāmāyana.
                         Dipertapaan itu Sītā melahirkan dua anak laki-laki kembar, Kusa dan Lava.
                         Kedua anak ini dibesarkan oleh Vālmīki.
                            Waktu  Rāmā  mengadakan  Aswamedha,  Kusa  dan  Lava  hadir  di  istana
                         sebagai  pembawa  nyanyi-nyanyian  Rāmāyana  yang  digubah  oleh  Vālmīki.
                         Segeralah Rāmā mengetahui, bahwa kedua anak laki-laki itu adalah anaknya
                         sendiri. Maka dipanggilah Vālmīki untuk mengantarkan kembali Sītā ke istana.
                            Setiba di istana, Sītā bersumpah, janganlah hendaknya raganya diterima
                         oleh bumi seandainya ia memang tidak suci. Seketika itu belahlah dan muncul
                         Dewi Pertiwi di atas singasana emas yang didukung oleh ular-ular naga. Sītā
                         dipeluknya  dan  dibawanya  lenyap  ke  dalam  bumi.  Rāmā  sangat  sedih  dan
                         menyesal, tetapi tidak dapat memperoleh istrinya kembali. Ia menyerahkan
                         mahkotanya  kepada  kedua  anaknya,  dan  kembali  ia  ke  kahyangan  sebagai
                         Visnu.




                                                         Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti |   15
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26