Page 195 - Kelas X Sejarah Indonesia BS press
P. 195

Dalam bidang   keagamaan,   Ibnu  Batuta menjelaskan
                       bahwa Kesultanan Samudera Pasai juga dikunjungi oleh para
                       ulama dari Persia, Suriah (Syria), dan Isfahan. Dalam catatan
                       Ibnu Batuta disebutkan bahwa Sultan Samudera Pasai sangat
                       taat terhadap  agama Islam yang  bermazhab  Syafi’i.  Sultan
                       selalu dikelilingi oleh para ahli teologi Islam.
                            Kesultanan   Samudera Pasai    mempunyai    peranan
                       penting  dalam penyebaran  Islam di  Asia Tenggara.  Malaka
                       menjadi  kerajaan  yang  bercorak Islam karena amat erat
                       hubungannya dengan    Kerajaan  Samudera Pasai.  Hubungan
                       tersebut semakin erat dengan diadakannya pernikahan antara
                       putra-putri sultan dari Pasai dan Malaka sehingga pada awal
                       abad-15  atau  sekitar 1414  M  tumbuhlah  Kesultanan  Islam
                       Malaka, yang dimulai dengan pemerintahan Parameswara.
                            Dalam  Hikayat    Patani   terdapat  cerita  tentang
                       pengislaman  Raja Patani  yang  bernama Paya Tu    Nakpa
                       dilakukan oleh seorang dari Pasai yang bernama Syaikh Sa’id,
                       karena berhasil  menyembuhkan  Raja Patani.  Setelah  masuk
                       Islam,  raja berganti  nama menjadi  Sultan  Isma’il  Syah  Zill
                       Allah  fi  al-Alam dan  juga ketiga orang  putra dan  putrinya
                       yaitu Sultan Mudaffar Syah, Siti Aisyah, dan Sultan Mansyur.
                       Pada masa pemerintahan Sultan Mudaffar Syah juga datang
                       lagi seorang ulama dari Pasai yang bernama Syaikh Safi’uddin
                       yang  atas  perintah  raja ia mendirikan  masjid  untuk orang-
                       orang Muslim di Patani. Demikian pula jenis nisan kubur yang
                       disebut Batu  Aceh  menjadi  nisan  kubur raja-raja di  Patani,
                       Malaka, dan Malaysia. Pada umumnya nisan kubur tersebut
                       berbentuk menyerupai  nisan  kubur Sultan  Malik as-Shaleh
                       dan  nisan-nisan  kubur dari  sebelum abad  ke-17.  Dilihat
                       dari  kesamaan  jenis  batu  serta cara penulisan  dan  huruf-
                       huruf bahkan  dengan   cara pengisian  ayat-ayat al-Qur’an
                       dan  nuansa kesufiannya,  jelas  Samudera Pasai  mempunyai
                       peranan penting dalam persebaran Islam di beberapa tempat
                       di Asia Tenggara dan demikian pula di bidang perekonomian
                       dan perdagangan. Namun, sejak Portugis menguasai Malaka



                                                                                  Sejarah Indonesia  187
   190   191   192   193   194   195   196   197   198   199   200